Liputan6.com, Jakarta D'Masiv sedang menjadi sorotan. Bukan karena mencetak single hit terbaru, tapi karena berita kurang mengenakkan. Sabtu (13/7/2019) kemarin, band asal Jakarta ini diketahui manggung di Lapangan Rembiga, Lombok. Celakanya, terjadi hal tak mengenakkan.
Dalam sebuah video yang diunggah akun gosip Lambe Turah, kemarin saat salah satu lagu sedang mengalun, Rian D'Masiv, sang vokalis dan Rai, pencabik bass, tampak berbicara serius.
Agaknya, pembicaraan mereka tak menemukan titik temu. Sedetik setelah Rian bicara di telinga Rai, sang bassist mendorongnya dan ngeloyor. Melihat kepergian Rai dari panggung, Rian hanya bisa diam dan personel band yang lain pun tak bisa mencegah. Mereka tampak shock dengan kepergian Rai yang mendadak di tengah konser.
Baca Juga
Advertisement
Sontak jagad dunia maya heboh dengan kejadian ini. Masing-masing belum angkat bicara. Yang jelas, di luar insiden di Lombok ini, sebenarnya band D'Masiv terhitung grup musik yang jauh dari kabar miring dan justru mencetak prestasi yang membanggakan.
Inilah sekelumit catatan tentang D"Masiv, yang menarik disimak.
Juara A Mild Live Wanted 2007
Tahun 2003, Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) begitu nama lengkap personel D'Masiv, mendirikan band ini tahun 2003. Mereka berangkat dari band kecil yang nyanyi dari satu tempat ke tempat lain alias ngamen.
Keadaan membaik setelah D'Masiv menjadi juara 1 A Mild Live Wanted 2007. Rupanya Musica Studios, perusahaan rekaman besar mengontrak mereka untuk bikin single dan album. Bahkan, tak tanggung-tanggung mereka dimentori Noey Java Jive dan Capung Java Jive. Dua personel band senior asal Bandung itu membantu memoles musik dan membangun musikalitas D'Masiv lebih tajam lagi.
Advertisement
Cinta Ini Membunuhku
Akhirnya album perdana pun diluncurkan pada tahun 2008. Rian dan kawan-kawan menamakan album itu dengan judul Perubahan.
Luar biasa sambutan penggemar musik anak negeri. D'Masiv menjadi anak baru yang melejit di tengah kepungan band besar dan grup musik senior yang sudah lebih kondang, sebut saja Peterpan yang lahir dari rahim produser sama.
Single jagoan dari album itu; "Cinta Ini Membunuhku" digemari banyak anak muda. Bahkan menjadi lagu tema sinetron Gara-Gara Cinta yang dibintangi Putri Titian, Sheila Marcia, dan si kembar Marcel serta Mischa Chandrawinata. Perlahan dan pasti, D'Masiv menjadi band pencetak hit setelah itu. Jadwal manggung padat, dan di setiap panggung musik on air atau off air di manapun kehadiran Masiver, sapaan khas penggemar, selalu membludak.
2 Lagu 1 Album
Selain menghasilkan lagu-lagu pop mainstream dalam album untuh, tahun 2009, D’Masiv mengeluarkan album yang hanya berisi dua lagu saja, yaitu "Jangan Menyerah" dan "Mohon Ampun Aku". Album ini bersifat “Special Edition”.
Tembang "Jangan Menyerah" menjadi single hit lantaran liriknya sederhana namun mengajak pada kebaikan dengan kalimat menyentuh, yang ditulis Rian D'Masiv.
Sebagian penggemar anggap ini lagu religi D"Masiv. "Jangan Menyerah" menjadi lagu terbaik AMI Awards 2010 dan karya produksi terbaik. Lagu ini juga mengantarkan D'Masiv sebagai grup band terbaik di ajang yang sama.
Advertisement
Ganti Logo Ubah Huruf
Setelah mengeluarkan empat album dalam perjalanan kariernya, grup band D'Masiv memberanikan diri untuk mengubah logo band mereka. Perubahan ini diakui Rian atas saran dari pimpinan Musica Studios, Indrawati Widjaja atau yang biasa disapa Ibu Acin.
"Perubahan logo yang kami lakukan atas saran Ibu Acin. Beliau bilang, kayaknya bagus kalau hurufnya besar semua. Apalagi D'Masiv sudah mengeluarkan empat album. Jadi harus bisa menancapkan kuku lagi. Ya sudah kita setuju, font-nya gede semua. Tapi warna logonya enggak ganti, warna tetap orange artinya semangat dan besar juga. Apa yang ada di diri kami itu ada di warna itu," ujar Rian, suatu ketika pada 2016.
Lalu apakah para fans mereka sempat protes dengan perubahan logo yang mereka lakukan? "Banyak pro dan kontra, keluarga, kerabat juga bilang suka yang lama. Tapi kami bilang D'Masiv pengin lebih besar lagi dengan huruf besar ini," ujar Rian.
Soal huruf kapital dalam logo D'Masiv diakui Rian karena mereka ingin mengembalikan semangat dan energi album yang lama. Dulu D'Massive sekarang penulisannya menjadi d'Masiv atau D'Masiv. "Kami mau seperti band baru lagi," kata Rian.