Mendikbud Ingin Anak Didik Baru Nyaman Saat Hari Pertama Masuk Sekolah

Sekolah harus bisa membuat siswa baru merasa nyaman dan menyenangkan. Caranya, dengan memberikan sambutan yang bagi siswa baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2019, 10:44 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat media visit di SCTV Tower, Jakarta, Senin (14/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta, sekolah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi siswa, terutama pada masa pertama masuk sekolah.

Hal ini disampaikan Muhadjir saat meninjau hari pertama masuk sekolah di SMA Negeri 13 Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (15/7/2019)

"Manfaatkan pengenalan lingkungan sekolah ini dengan sebaik-baiknya. Baik kepada para seniornya maupun para guru untuk bisa betul-betul membuat siswa baru merasa betah atau nyaman," ujar Muhadjir seperti dilansir dari Antara.

Dia menambahkan, sekolah harus bisa membuat siswa baru merasa nyaman dan menyenangkan. Misalnya, para senior atau kakak kelas memberikan sambutan yang ramah bagi para siswa baru.

"Kalau ketika datang disambut dengan ramah dengan senior-senior, kakak kelasnya kemudian dia juga mendapatkan sambutan yang baik, diperlakukan dengan baik, Insyaallah mereka akan kerasan, mereka akan nyaman dan gembira, akan bahagia dan itu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar," kata dia.

Muhadjir pun mengusulkan adanya program kaka asuh dan adik asuh di sekolah. Ia berharap cara ini bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab para senior untuk membina dan mengantar adik-adiknya beradaptasi dengan sekolah barunya.

"Pesan saya betul-betul dicermati para guru. Setiap anak-anak dicermati betul. Jangan sampai tidak memperhatikan masing-masing anak. Ingat bahwa setiap anak punya keunikan dan keistimewaan," ujar dia,

Ia mengingatkan, para guru jangan sampai mempunyai pandangan negatif terhadap anak didiknya. Setiap anak pasti mempunyai kehebatan yang terpendam. Menurut Muhadjir, tugas guru, satu di antaranya menggali kehebatan anak didiknya sehingga mereka bisa menggapai cita-cita, sesuai dengan kemampuan.

"Di sekolah, tidak ada anak bodoh. Semua adalah anak cerdas, anak pintar. Apakah bisa digali kecerdasannya, kepintarannya itu tergantung guru. Jadi guru adalah yang paling bisa menentukan masa depan anak-anak," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Orangtua Antusias

Sejumlah murid bersiap mengikuti upacara bendera pada hari pertama sekolah di SDN Pisangan 02, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (15/7/2019). Senin, 15 Juli 2019 merupakan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2019/2020 usai libur panjang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, SDN Menteng 01, Jakarta Pusat dipenuhi para orangtua murid pada Senin (15/7/2019) pagi. Para wali murid itu, mengantarkan anak-anak mereka saat hari pertama sekolah dimulai.

Salah satu orangtua murid bernama Yuni mengaku, sengaja izin datang telat ke kantornya di kawasan Guntur, Jakarta Selatan, agar dapat melihat dan mengantar anaknya yang baru masuk kelas 1 SD.

"Ini kan pertama masuk sekolah, kasihan kalau tidak diantar," ucapnya saat ditemui di SDN Menteng 01, Jakarta.

Yuni tak sendiri. Banyak orang tua yang sengaja izin kerja agar dapat mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama masuk.

Para orangtua tidak hanya mengantar hingga ke gerbang sekolah atau pinggir lapangan. Saat anak-anak masuk ke dalam kelas, para wali murid ikut membuntuti dari belakang. Bila bertemu anaknya, mereka langsung melakukan tos atau salaman.

Lorong-lorong sekolah pun penuh dengan wali murid. Tak sedikit yang mengintip anaknya dari pintu kaca kelas. Sementara yang lain memilih melihat dari jauh lewat jendela.

"Senang sekaligus terharu udah sekolah saja," kata Yuni mengungkapkan perasaannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya