Liputan6.com, Lebak - Badui mualaf yang ada di permukiman Kampung Landeuh, Desa Bojong Menteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak bersemangat mengikuti pengajian yang dilaksanakan setiap hari.
"Kami bersama ibu-ibu lainnya setiap hari menimba ilmu melalui pengajian itu agar menjadi muslim yang baik," kata Uminah (35), seorang mualaf warga Badui dikutip Antara, Senin (15/7/2019).
Advertisement
Pengajian yang diajarkan di permukiman masyarakat Badui itu di antaranya menggunakan metode mendengarkan ceramah-ceramah yang disampaikan ustaz maupun kyai.
Ustaz dan ulama menyampaikan ceramah pengkajian ajaran Islam bersumber Alquran dan Hadis. Dalam pengajian Alquran dan Hadis itu antara lain ilmu fiqh atau tata cara beribadah, seperti salat, puasa, hingga melaksanakan haji ke tanah suci Makkah bagi orang yang mampu secara pengetahuan agama dan ekonomi.
Selain itu juga disampaikan ajakan bertakwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Begitu juga diajarkan kebaikan, kasih sayang, hidup damai, rukun juga toleransi hingga mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI .
Sebab, cinta terhadap tanah air sendiri juga merupakan ibadah kepada Allah Swt. "Kami merasa senang bisa mengikuti pengajian itu, sehingga lebih mengenal luas ajaran Islam," katanya.
Selain metode mendengarkan, Uminah juga mengikuti pengajian secara langsung dengan belajar membaca Alquran.
Pelaksanaan pengajian untuk kaum ibu dilaksanakan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB, sedangkan pengajian untuk kaum bapak-bapak digelar pukul 20.00 WIB sampai 22.00 WIB.
"Kami dan keluarga merasa bahagia setelah memeluk agama Islam dengan mengikuti pengajian itu, karena Islam ternyata diwajibkan belajar untuk memiliki ilmu pengetahuan," katanya menjelaskan.
Yanti (30), warga Badui lainnya mengaku dirinya dan keluarga menganut agama Islam atas kemauannya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Hingga kini warga Badui yang menjadi mualaf jumlahnya mencapai puluhan kepala keluarga.
Ia mengaku beruntung ada Forum Masjid dan Mushola BSD (FMMB) dari Serpong, Tangerang Selatan, yang mengalokasikan tempat tinggal bagi warga Badui mualaf.
"Alhamdulillah, kami setiap bulan di sini menerima bantuan bahan pokok, pakaian bekas dari bantuan FMMB," katanya.
Sementara itu, Kesih (40) mengaku dirinya menjadi mualaf bersama keluarga dan orangtua dan menempati permukiman yang disediakan FMMB di Kampung Landeuh, Desa Bojong Menteng.
Kesih bersama warga Badui lainnya yang mualaf melaksanakan kegiatan pembinaan rohani melalui pengajian. "Kami setiap hari, selain mengaji juga belajar membaca, menulis dan berhitung (calistung), karena selama tinggal di Badui tidak bersekolah," kata Kesih.