Usai Gempa Maluku, Warga Mengungsi di 9 Lokasi

Lokasi pengungsian warga tersebar pada 9 titik yang rata-rata terletak di dataran tinggi.

oleh Hairil Hiar diperbarui 15 Jul 2019, 18:00 WIB
Salah satu rumah yang rusak pasca gempa Maluku. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Halmahera Pasca gempa maluku Magnitudo 7,2 yang melanda Pulau Halmahera, dilaporkan tiga orang meninggal dunia. Ketiganya yakni Aisyah asal Desa Gane Luar, Aswar asal Gane Dalam dan Halimah dari Desa Papaceda. Sedangkan korban luka lainnya masih terus didata oleh Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat.

Sekretaris BPBD Provinsi Maluku Utara, Ali Yau mengatakan lokasi pengungsian warga tersebar pada 9 titik yang rata-rata terletak di dataran tinggi yakni daratan Gane Barat, Gane Timur, dan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

"Tim BPBD terus menyisir lokasi bencana gempa. Saat ini sedang menuju Saketa melalui jalur darat Sofifi, Tidore Kepulauan. Sejumlah desa yang mengalami kerusakan diantaranya daratan Gane dan Pulau Bacan, terdapat 100 lebih rumah yang rusak dan rata dengan tanah. Data lainnya masih dikumpulkan,” kata Ali, Minggu malam (14/7/2019)

BPBD setempat mengklaim sampai saat ini warga masih bertahan di lokasi pengungsian. Apalagi banyak isu yang masih tersebar akan terjadinya tsunami.

Informasi yang diterima BPBD dan Dinas Kesehatan Halmahera Selatan menyebutkan 90 persen kerusakan terjadi pasca gempa Maluku, di antaranya di Desa Ranga Ranga, Dolik 7 rumah, Matuting, Bisui, Pasipalele, Gane Luar, Gane Dalam, Yomen, dan Jibubu.


Duka Warga Pulau Halmahera

Ilustrasi gempa Maluku (Liputan6.com/Hairil Hiar/BMKG Ternate)

Sementara itu gempa bumi yang terjadi di daratan Gane, Pulau Halmahera menyebabkan satu warga di Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan, meninggal dunia tertimpa bangunan rumah saat hendak menyelamatkan kedua adiknya yang masih kecil.

Tia Mansur, warga Desa Gane Dalam menyebutkan keponakan yang meninggal itu bernama Aswar alias Falu (21). Selain itu, terdapat adik serta ponakan dan ibunya mengalami patah tulang dan luka-luka di bagian kepala.

Tia mengatakan rumah beton berpenghuni 7 orang yang ditempatinya ambruk. Kerusakan lainnya di wilayah Gane Barat Selatan juga melanda Desa Jibubu, Tawa, Yomen, Lemo-Lemo, Kurunga, Kamp (perumahan) PT GMM, dan Desa Gane Luar.

"Semua bangunan yang ada di wilayah ini mengalami kerusakan, termasuk di Desa Yomen, ruamh warga mengalami rusak berat," ungkap lelaki 28 tahun ini.

Saat ini, akses ke daratan Gane masih sulit dilalui. Untuk jalan aspal saja belum tersedia. Begitupun dengan akses jaringan telekomunikasi dan listrik PLN yang belum ada.

"Rata-rata warga di Gane mengungsi ke gunung dan belum mendapatkan bantuan. Kami dari malam tahan lapar sampai pagi ini," kata Emang.

Ia bersama warga Desa Yomen dan desa sekitarnya masih menunggu adanya bantuan dari pemerintah daerah maupun pihak lainnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya