Liputan6.com, Jakarta Ketika mengalami kram, salah satu hal yang direkomendasikan adalah minum air tapi sayang kadang kram kaki tidak mereda.
Memang, banyak orang mengira kurang air minum menyebabkan kram. Namun, kondisi ini bisa lebih rumit dari yang Anda kira seperti disampaikan Nicole Nelson, asisten instruktur dalam ilmu klinis dan ilmu gerakan terapan di Brooks College of Health di University of North Florida, Amerika Serikat.
Advertisement
Otot memiliki refleks pelindung yang menyeimbangkan kontraksi dan relaksasi.
"Ketika kita lelah atau otot kelelahan, ada ketidakcocokan dalam pengiriman pesan yang dikirim ke sistem saraf pusat. Akhirnya, otot menjadi over-signaled atau over-fire yang terasa seperti kram," jelas Nicole.
Tiap orang memiliki faktor risiko yang berbeda terkait dengan kram. Dokter mencurigai beberapa penyebab umum terjadinya kram sebagai berikut seperti dilansir Men's Health, Selasa (15/7/2019).
1. Salah Sepatu
Mengenakan sepatu yang kaku atau yang memiliki jenis tumit berbeda, dapat 'mematikan' aktivitas otot-otot kaki bagian dalam yang seharusnya menstabilkan kaki Anda. Kerja keras dan kelelahan pada otot kaki dapat menjadi kram untuk orang yang rentan terhadapnya.
2. Berolahraga terlalu keras
Ketika otot lelah, cenderung mengalami kram. Hal ini dapat terjadi karena terlalu cepat berolahraga atau berlomba, berlatih berlebihan, atau memaksakan latihan yang tidak biasa dilakukan.
3. Penyakit kronis
Kram tingkat tinggi terlihat pada orang penderita penyakit kronis dimana aliran darah terhambat, seperti penyakit kardiovaskular.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Cegah Kram Kaki
Ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dan mengatasi kram pada kaki:
1. Pemanasan dan Peregangan
Nicole mengatakn bahwa mengatasi kram terbaik adalah dengan peregangan yang baik.
2. Acar
Acar dianggap dapat mengembalikan keseimbangan elektrolit, walaupun hanya bekerja pada beberapa orang. Ada kemungkinan komponen acar yaitu asam asetat yang memicu refleks melalui reseptor mulut sehingga meredakan kram.
Penulis: Febrianingsih Alamako
Advertisement