Liputan6.com, Hong Kong - Warga Hong Kong kembali bentrok dengan polisi pada Minggu, 14 Juli 2019 saat petugas membubarkan ribuan demonstran yang menuntut pengunduran diri Carrie Lam, kepala eksekutif kota semiotonom itu.
Unjuk rasa pada Minggu dimulai sekitar pukul 3 sore di Distrik bagian utara Sha Tin, yang awalnya berlangsung dengan damai. Namun, bentrokan pecah pada malam hari ketika polisi yang mengenakan helm dan perisai mulai membersihkan jalan-jalan.
Baca Juga
Advertisement
Ratusan demonstran yang sebagian besar mengenakan helm dan masker bedah, mundur ke sebuah kompleks perbelanjaan. Di sana mereka melempar payung dan botol air ke arah polisi, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia, Senin (15/7/2019).
Polisi mengejar mereka, dan wartawan bisa menyaksikan kedua pihak saling pukul di sepanjang koridor pada beberapa lantai kompleks itu. Payung turut digunakan dalam penyerangan itu.
Demonstrasi itu menambah panasnya tensi yang telah berkecamuk selama beberapa bulan terakhir. Kemarahan terhadap pemimpin Hong Kong pro-Beijing Carrie Lam pun semakin memuncak.
Demonstrasi yang dimulai bulan lalu, menentang usulan undang-undang ekstradisi juga telah berkembang mencakup keluhan mengenai gelombang masuknya warga China daratan ke Hong Kong. Pada hari Minggu, demonstran menuntut penyelidikan terhadap sejumlah pengaduan bahwa polisi menyerang peserta demonstrasi sebelumnya yang menentang undang-undang ekstradisi itu.
Sebagian membawa poster bertuliskan "Polisi Pembohong." Poster lainnya bertuliskan "Bela Hong Kong."
Demonstrasi itu mencerminkan meningkatnya keluhan bahwa para pemimpin Hong Kong mengikis kebebasan dan otonomi yang dijanjikan ketika wilayah itu dikembalikan ke pemerintah China pada tahun 1997. Sebagian demonstran membawa bendera Amerika atau bendera Hong Kong era kolonial.
Simak video pilihan berikut:
Tuntut Kemerdekaan Hong Kong
Hong Kong, bekas koloni Inggris, adalah bagian dari China tetapi dijalankan di bawah pengaturan "satu negara, dua sistem" yang menjamin tingkat otonomi.
Hong Kong memiliki peradilan sendiri, dan sistem hukum yang terpisah, dibandingkan dengan daratan China.
Para demonstran di Sha Tin berulang kali menyerukan agar pemimpin Hong Kong Carrie Lam untuk mundur. Sementara, pengunjuk rasa lain membawa spanduk yang menuntut kemerdekaan Hong Kong.
"Saya belum lelah dengan protes itu, kami perlu memperjuangkan hak-hak kami," kata seorang pengunjuk rasa berusia 25 tahun, seperti dilansir BBC.
Advertisement