Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu publik sempat dibuat heboh karena foto calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan NTB digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Foto dari calon anggota DPD bernama Evi Apita Maya tersebut dilaporkan oleh Farouk Muhammad yang pada periode sebelumnya menduduki posisi sebagai wakil ketua DPD.
Baca Juga
Advertisement
Evi Apita Maya sendiri dianggap melakukan kobohongan publik dengan memanipulasi foto pada spanduk pencalonan. Foto Evi Apita Maya sendiri dianggap terlalu cantik karena proses editing yang diduga di luar batas wajar. Tentu saja gugatan menganai manipulasi foto yang dianggap melakukan editing terlalu berlebihan ini cukup membuat publik heran.
Dikutip Liputan6.com dari Merdeka.com pada Selasa (16/7/2019) pada sidang gugatan perkara yang di gelar MK Senin (15/7/2019) kemarin, kuasa hukum Farouk, Happy Hayati Helmi pun menjelaskan pokok permohanan.
"Calon anggota DPD RI dengan Nomor Urut 26 atas nama Evi Apita Maya, selain menggunakan foto lama atau foto editan juga diduga telah melakukan money politics, melakukan politik uang," demikian dikutip dari risalah sidang Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (15/7).
Dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (16/7/2019) Evi Apita Maya bukan hanya dianggap melakukan manipulasi dengan mengedit foto terlalu berlebihan.
Peroleh suara terbanyak
Pada pemilihan calon anggota DPD daerah pemilihan NTB, Evi Apita Maya sendiri berhasil memperoleh suara terbanyak. Evi sendiri berhasil mendapatkan lebih dari 250 ribu suara dan mengalahkan calon petahana Farouk Muhammad.
Evi sendiri baru pertama kali mengikuti Pileg DPD RI. Akan tetapi perolehan suara yang didapatkan Evi Apita Maya tentu cukup mengejutkan. Bahkan karena foto yang dipasang Evi Apita Maya ini dianggap terlalu cantik, banyak pemilih yang memilihnya dengan alasan foto Evi cantik dan menarik.
Advertisement
Sosok Evi Apita Maya
Calon anggota DPD yang ramai diperbincangkan ini memang telah cukup lama tinggal di di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Namun rupanya Evi sendiri berasal dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Meski begitu, ia besar di Mataram bahkan menikah dan memiliki anak-anak yang lahir di Lombok. Hal ini juga disampaikan langsung oleh seorang yang mengaku sepupu sekaligus pemilik akun Facebook bernama Lely Arrianie Napitupulu pada Selasa (14/5/2019) lalu.
Evi sendiri sempat menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dan cukup aktif mengikuti organisasi. Bukan hanya itu saja, ia pun sempat mengikuti pendidikan singkat di Belanda.