Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan terus melakukan pemeriksaan sejumlah fasilitas di Bandar Udara Internasional I Gustri Ngurah Rai, Bali, pasca gempa bermagnitudo 5,8 yang terjadi pada, hari ini, Selasa (16/7) pagi.
Direktur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti memastikan gempa yang terjadi di Bali tidak menggangu jalannya operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Berdasarkan laporan awal, semua dalam kondisi normal dan aman, semua fasilitas siap digunakan untuk pelayanan,” jelas Polana di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pasca gempa, pengecekan menyeluruh dilakukan mulai dari sisi udara, sisi darat serta fasilitas pelayanan navigasi penerbangan di AirNav Indonesia cabang Denpasar juga tidak mengalami kerusakan akibat gempa.
Dirjen Perhubungan Udara mengimbau, kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.
“Utamakan keselamatan, keamanan dan pelayanan dan terus melakukan koordinasi untuk mengatasi dan mengantisipasi hal – hal yang menggangu jalannya penerbangan,” imbau Polana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penumpang Dievakuasi
Terpisah, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan, saat terjadi gempa, penumpang yang akan berangkat telah dilakukan evakuasi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ke area apron pesawat dengan panduan petugas security dan AMC.
Selain itu, pasca gempa juga telah dilaksanakan runway inspection dengan hasil runway dalam keadaan aman (servicable). “Dengan adanya runway inspection terjadi keterlambatan penerbangan yaitu sebanyak 5 pesawat tertahan selama 15 menit,” jelas Elfi.
Advertisement
Gempa Bali, Gapura di Kawasan Wisata ITDC Rontok
Gempa bermagnitudo 5,8 mengguncang wilayah Bali. Seorang warga Kelurahan Tuban, Kuta, Bali, Marcellinus mengatakan, gempa yang terjadi pada pukul 07.18 WIB itu terasa kencang. Hingga saat ini belum ada laporan soal rumah atau bangunan yang rusak. Namun, kata Marcellinis, gapura di kawasan wisata Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) rontok.
"Gempanya lumayan kenceng, sejauh ini nggak ada rumah rusak. Cuma di gapura ITDC jatuh batu-batunya," ujar Marcellinus kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Sementara, bandara masih berjalan normal. Saat gempa, kata Marcellinus, warga berhamburan keluar. Mereka trauma dan takut gempa tersebut meluluh lantakkan bangunan seperti di Lombok beberapa waktu lalu.
Sementara, salah seorang warga Kuta, Wayan Swarsa, mengatakan guncangan gempa tersebut juga dirasakan sangat keras. Warga dan wisatawan pun berhamburan keluar rumah dan bangunan. Genting juga berjatuhan di gedung Pelni, Nusa Dua.
"Gempa cukup keras, kan aktifitas pagi sudah mulai, saya juga siap-siap sembayang pagi lalu gempa keras, jadi para wisatawan juga bangun, keluar rumah. Kan saya ada homestay," kata dia.