Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan gempa bumi bermagnitudo 5,8 yang terjadi di Barat Daya Nusa Dua, Bali pukul 07.18 WIB, berasosiasi dengan zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.
Pusat gempa bumi berdasarkan data Badan Meteoroloi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berada pada koordinat 9,11 Lintang Selatan dan 114,54 Bujur Timur di kedalaman 68 kilometer. Gempa berada pada 83 kilometer Barat Daya, Nusa Dua Provinsi Bali.
Advertisement
Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, gempa bumi tersebut terekam oleh badan geologi Jerman GFZ-Postdam yang berpusat pada koordinat 9,06 Lintang Selatan dan 114,47 Bujur Timur dengan kekuaan magnitudo 5,7 pada kedalaman 95 kilometer.
Kasbani menjelaskan pusat gempa bumi berada di laut sebelah Barat Daya Pulau Bali. Daerah terdekat dengan pusat gempa bumi, tersusun oleh batuan karbonat berumur tersier dan batuan gunungapi berumur kuarter.
"Pada batuan yang telah mengalami pelapukan, belum kompak dan bersifat lepas akan memperkuat efek guncangan gempa sehingga akan lebih terasa," kata Kasbani dalam keterangan resminya, Bandung, Selasa, (16/7/2019).
Kasbani menambahkan berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi ini dirasakan guncangannya sebesar V Modified Mercalli Intensity (MMI) di Badung dan Nusa Dua Bali, IV MMI di Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, III MMI di Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, II MMI di Jember dan Lumajang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dirasakan Hingga Lombok
Menurut info dari pos-pos pemantauan gunungapi terdekat, gempa bumi ini dirasakan sebesar III MMI di pos pengamatan Gunung Batur dan Gunung Agung di Bali serta Gunung Raung di Banyuwangi.
Gempa bumi ini juga dirasakan sebesar II MMI di Pos Pengamatan Gunung Rinjani, Lombok. Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami karena tidak menimbulkan dislokasi dasar laut.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPPD setempat, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan," ujar Kasbani.
Advertisement