Liputan6.com, Jakarta - Pelaku usaha pariwisata di Bali menyatakan gempa bermagnitudo 5,8 yang terjadi pagi tadi tidak menimbulkan kerugian yang signifikan. Meski dilaporkan ada sejumlah bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa Bali.
Chairman Bali Hotel Association, Ricky Darmika Putra mengatakan sejauh ini belum ada laporan resmi terkait kerusakan yang diakibatkan oleh gempa, seperti di kawasan wisata atau fasilitas umum. Namun demikian, dia memperkirakan bila terjadi kerusakan pun tidak terlalu besar.
"Saya belum tahu secara jelas. Kalau dari foto-foto yang beredar hanya ada kerusakan di pintu masuk Nusa Dua, tapi belum tahu pasti. Mudah-mudahan tidak ada, mungkin ada kerusakana ringan tetapi semoga tidak ada yang mengkhawatirkan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Untuk kerugian material, lanjut Ricky sejauh ini dirinya masih terus berkoordinasi dengan para pelaku usaha pariwisata di Bali untuk melihat kerugian yang ditimbulkan akibat gempa Bali.
"Untuk kerugian untuk sementara ini kita sedang evaluasi. Tapi mudah-mudahan tidak ada yang major. Mungkin hanya ada kerusakan yang ringan-ringan saja," lanjut dia.
Selain itu, hingga saat ini belum ada peringatan dari Kedutaan Besar negara lain yang memberikan peringatan atau larangan kepada warga negaranya untuk berlibur lantaran kejadian gempa Bali.
"Tidak ada warning dan mudah-mudahan tidak ada. Karena kita kan sedang menyambut high season mulai bulan depan sampai Oktober, mudah-mudahan tidak ada kekhawatiran yang berlebihan," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belum Ada Laporan Korban Jiwa atau Terluka Akibat Gempa Bali
Tak ada korban jiwa ataupun luka akibat gempa Bali, Selasa (16/7/2019). Pukul 07.18 WIB, Bali diguncang gempa magnitudo 5,8 yang dirasakan di seluruh Denpasar.
"Sementara nihil/tidak ada laporan," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Ardy Ganggas kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, kerusakan bangunan dilaporkan hanya terjadi di Denpasar Utara. Kerusakan dilaporkan warga terjadi di Pura Lokanatha.
Pasca gempa Selasa, 17 Juli 2019 hasil kordinasi Pusdalops PB BPBD Kota Denpasar dengan masing-masing kecamatan di Kota Denpasar.
"Ulon Acintya Padmasana terjatuh ke belakang dan merusak bagian teratai, kepala angsa, mulut Paksi, ekor Bedawang, dan genah arca. Kerugian diperkirakan fisik Rp 20 juta," kata Ardy.
Sementara, Denpasar timur, barat, dan selatan, nihil laporan tentang kerusakan bangunan akibat gempa Bali.
Advertisement
Warga Panik
Gempa mengguncang Bali. Getaran cukup keras dirasakan warga. Akibatnya, sejumlah warga berhamburan ke luar rumah.
Seperti di Dusun Wanasari, Jalan Ahmad Yani Selatan Denpasar. Sejumlah warga yang panik dengan kencangnya guncangan gempa berlari ke luar rumah.
Sejumlah siswa di sekolah juga panik ke luar kelas.
Laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, kekuatan gempa 6,0 magnitudo terjadi pada pukul 07.18 Wita.
Lokasi gempa 9.11 LS,114.54 BT (83 kilometer Baratdaya Nusa Dua-Bali dengan kedalaman 68 kilometer. Kendati begitu, gempa tidak menimbulkan tsunami.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M 6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada kedalaman 104 kilometer.