Sektor Industri Tertekan, IHSG Ditutup Melemah ke 6401,88

IHSG pada perdagangan Selasa (15/7/2019) ditutup melemah 16,35 poin.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Jul 2019, 16:15 WIB
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (15/7/2019). Sebagian besar sektor saham mengalami pelamahan.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG ditutup ke posisi 6.401,88, melemah 16,35 poin atau 0,25 persen. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,25 persen ke posisi 1.025,52.

Sebanyak 236 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan itu 158 saham menguat dan 156 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 506.242 kali dengan volume perdagangan 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.

Investor asing jual saham Rp 55,77 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.935.

Dari 10 sektor saham, tujuh diantaranya melemah di mana pelemahan tertinggi dipimpin oleh sektor industri dasar 0,91 persen. Disusul sektor infrastruktur 0,69 persen dan sektor keuangan sebesar 0,41 persen.

Sedangkan sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan yang menguat 0,64 persen, sektor aneka industri 0,18 persen dan sektor barang konsumsi 0,07 persen.

Saham-saham yang menekan IHSG ke zona merah dengan pelamahan tertinggi yaitu POSA yang turun 24,7 persen ke Rp 322 per saham, SSTM turun 23,81 persen ke Rp 400 per saham dan CSAP turun 12,6 persen ke Rp 520 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain BLUE yang menguat 24,8 persen ke Rp 780 per saham, TRIO naik 24,56 persen ke Rp 426 per saham dan ENVY naik 20,34 persen ke Rp 1065 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diluar Perkiraan

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali bertengger di zona hijau pada kisaran support dan resistance di 6.402-6.436.

Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, sentimen regional yang mulai positif membawa angin segar pada laju indeks hari ini.

Oleh karena itu, pihaknya memproyeksikan IHSG akan bergerak positif dengan diperdagangkan pada rentang support di level 6.320 dan resistance di level 6.520.

Sepakat, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji Gustama mengungkapkan IHSG secara teknikal mengindikasikan peluang untuk melanjutkan penguatan.

"Kemungkinan indeks akan bergerak menghijau dalam range 6.387-6.454," paparnya dalam risetnya di Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Kendati begitu, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai IHSG akan terkoreksi wajar melihat peluang adanya aksi ambil untung dari penguatan indeks hari ini.

"IHSG kemungkinan akan tertekan dalam jangka pendek melihat adanya aksi profit taking (ambil untung). Indeks tertekan di level 6.402- 6.436," terangnya.

Sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan menurut Yuganur ialah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank BTN (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS).

Sedangkan Nafan Aji merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), hingga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya