Ini Dia 5 Plus Minus Investasi di Startup

Sebelum memutuskan untuk investasi di startup, ada baiknya ketahui plus minusnya lebih dulu agar kamu bisa menentukan yang terbaik! Apa saja? Ini dia ulasannya

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 22 Jul 2019, 08:30 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Startup saat ini dipandang sebagai salah satu hal krusial dalam bisnis di Indonesia saat ini. Selain membuka banyak lapangan pekerjaan baru, kamu juga bisa ikut berinvestasi di sini.

Hanya saja, sebelum memutuskan untuk investasi di startup, ada baiknya ketahui plus minusnya lebih dulu agar kamu bisa menentukan yang terbaik! Apa saja? Ini dia ulasan dari Swara Tunaiku!

1. Pilih yang Sudah Mapan atau Baru?

Salah satu hal yang harus kamu perhatikan dalam berinvestasi di perusahaan startup adalah apakah harus memilih startup yang sudah mapan atau yang benar-benar baru dibuka?

Bila kamu memilih untuk berinvestasi di startup baru, risiko yang bisa didapatkan cukup besar. Namun, keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari sini juga cukup besar.

Lain ceritanya bila kamu berinvestasi di perusahaan startup yang sudah matang. Risiko yang mengintai bisa dikatakan sangat kecil karena perusahaan sudah bisa mengelola keuangannya dengan baik. Hanya saja, kamu harus memiliki modal yang besar untuk bisa berinvestasi di sini dan keuntungan yang kamu dapat pun belum tentu banyak.

2. Ekosistem Startup

Selain itu, ada baiknya kamu juga memperhatikan ekosistem dari startup tersebut. Jangan hanya menggelontorkan dana saja sehingga  kamu tak tahu seperti apa jalannya startup itu.

Kamu wajib mengetahui bagaimana ekosistem seperti jasa atau produk apa yang ditawarkan. Selain itu, ketahui juga siapa pendiri dan jajaran pimpinan yang ada di sana.

Kamu juga wajib tahu mengenai budaya pekerjaan yang diberikan pada karyawan yang bekerja di sini. Dari hal ini, kamu bisa mengetahui langkah ke depannya di startup tersebut. Apakah akan mendanainya atau tidak. Sebab, dengan mengetahui ekosistemnya yang baik, bisa datangkan keuntungan besar untuk bisnismu.


3. Ikuti Agenda Besar Startup

Menristekdikti, Mohamad Nasir menghadiri konferensi pers Indonesian Startup Summit (ISS). Liputan6.com/Andina Librianty

Ada banyak konferensi dan ajang startup yang biasanya dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menarik investor besar untuk berinvestasi pada perusahaan mereka.

Nah, kalau tertarik untuk investasi, jangan lupa untuk datang ke sini. Dengan begitu, kamu bisa lebih mengenal mana perusahaan yang terbaik untukmu.

Kamu juga bisa berkenalan dengan si pemilik perusahaan startup dan mengetahui seluk beluk perusahaan tersebut dengan baik. Selain itu, kamu benar-benar bisa memilih mana perusahaan yang memenuhi kriteria untuk berinvestasi.

4. Pilih Bisnis yang Mengikuti Perkembangan Zaman

Ada baiknya, kamu memilih perusahan startup yang bisnisnya mengikuti perkembangan zaman. Dengan begitu, apa yang dijual dari bisnis tersebut bisa lebih cepat laku dan menjangkau banyak orang. Dengan begitu, tentunya kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Sebenarnya, tak masalah bila kamu memilih perusahaan yang hanya berfokus pada perkembangan lokal. Hanya saja, untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan besar, jelas kamu akan kesulitan dalam mendapatkannya.


5. Ketahui Kebijakan Pembatasan Investasi di Startup

Ilustraasi foto Liputan6

Selain itu, kamu juga wajib mengetahui kebijakan pembatasan investasi pada startup tersebut. Startup yang baik tentunya memiliki peraturan yang baik meski ia belum sukses. Jangan sampai kamu memilih perusahaan startup yang menuntut investasi terlalu tinggi karena ini malah bisa merugikanmu ke depannya.

Nah, itulah beberapa hal yang sebaiknya kamu perhatikan ketika memilih untuk investasi di perusahaan startup. Perhatikan baik-baik agar kamu mendapatkan apa yang diharapkan dari investasi tersebut.

Bagi investor pemula, tentunya kamu butuh ilmu investasi yang bagus untuk bisa bertahan di industri ini. Namun, pastikan kamu pilih startup yang tepat dulu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya