Liputan6.com, Halmahera BPBD Maluku Utara merilis 3.104 jiwa masih mengungsi pada 15 lokasi, pasca gempa Maluku. Dari jumlah itu, 49 orang mengalami luka ringan dan 2 orang luka berat. Sementara, jumlah bangunan rumah yang rusak berat terdata 971 rumah dan fasilitas umum 13 unit.
Fasilitas umum yang rusak terdapat 6 unit gedung sekolah, 1 gereja, 2 masjid, 1 polindes, 1 TPQ, 1 PUAD, dan 1 unit rumah guru. Sementara, rumah warga yang rusak berat tersebar di Desa Ranga-Ranga 300 unit, Gane Luar 380 unit, Sawat 6 unit, Gaimu 10 unit, Kuwo 30 unit, Tanjung Jere 2 unit, Lemo-Lemo 131 unit, Liaro 22 unit, dan Desa Tomara 90 unit.
Baca Juga
Advertisement
Kepala BPBD Maluku Utara, Ridwan Saban menyebutkan jumlah kerusakan bangunan dan korban gempa Maluku masih terus dalam pendataan, karena tim masih bergerak untuk mendata ke sejumlah desa.
“Kami terkendala akses menuju ke lokasi dalam pendataan. Misalnya saja di Gane yang sebagian desanya tidak ada jaringan telekomunikasi,” kata Ridwan, Rabu (17/7/2019).
Ridwan mengatakan tim BPBD provinsi dan TRC BNPB telah berada di lokasi terdampak gempa Maluku di Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur Selatan untuk melakukan asesmen, guna mendata tingkat kerusakan, jumlah pengungsi, dan hal lain yang dibutuhkan pengungsi. “Kami telah mendirikan Posko Lapangan di Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat,” katanya.
Korban Jiwa Bertambah
Jumlah korban tewas akibat gempa Maluku dengan magnitudo 7,2 juga terus bertambah. Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara menyebutkan korban tewas terdapat 6 orang, dari sebelumnya berjumlah 2 orang.
Kebanyakan warga yang ditemukan meninggal dunia bermukim di daratan Gane, Pulau Halmahera. Korban tewas yang ditemukan bernama Segaf Gafur asal Desa Yomen dan Bibi Siang K (63) asal Desa Gane Luar, serta Saima Mustafa (90) asal Desa Nyonyifi yang meninggal di tenda pengungsian.
Sementara korban tewas sebelumnya adalah Aina (58) asal Desa Gane Luar, Aisyah (50) asal Desa Ranga-Ranga dan Aswar Mukmat (21) asal Gane Dalam yang tewas tertimpa reruntuhan bangunan.
Sekretaris BPBD Maluku Utara, Ali Yau mengatakan saat ini tim terpadu dari unsur terkait sedang menuju ke lokasi kejadian dan mendata jumlah kerusakan bangunan dan korban luka akibat gempa.
“Tim bergerak dengan membawa obat-obat dan tenaga medis ke lokasi bencana, seperti ke Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur yang dilaporkan sebagai wilayah yang paling parah terdampak bencana," jelasnya.
Advertisement