BI: Penyaluran Kredit Perbankan Terus Meningkat

Sesuai Survey Perbankan Bank Indonesia menunjukkan kredit perbankan terus mengalami peningkatan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Jul 2019, 12:00 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/1). Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) melaporkan dari Hasil Survey Perbankan Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan triwulanan kredit baru meningkat pada triwulan II-2019 dan triwulan III-2019.

Perkembangan tersebut tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan II-2019 sebesar 78,3 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan 57,8 persen pada triwulan sebelumnya.

"Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan tersebut terutama bersumber dari kredit investasi dan kredit konsumsi," tulis laporan BI, Rabu (17/7/2019).

Pada triwulan III-2019 pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat, didorong oleh optimisme terhadap kondisi ekonomi yang menguat didukung oleh kondisi politik dan keamanan yang stabil pasca Pemilu, dan risiko penyaluran kredit yang relatif rendah.

Sejalan dengan prakiraan meningkatnya pertumbuhan kredit baru, survey Bank Indonesia tersebut juga menunjukkan kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III-2019 diprakirakan lebih longgar, terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 0,8 persen, lebih rendah dibandingkan 12,4 persen pada triwulan sebelumnya.

Pelonggaran standar akan dilakukan terhadap seluruh jenis kredit, dengan aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperlonggar antara lain jangka waktu kredit dan agunan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tetap Optimis Hingga Akhir 2019

Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2019. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2019 akan mencapai 11,2 persen.

Optimisme tersebut didorong oleh prakiraan relatif rendahnya risiko penyaluran kredit, serta masih terjaganya rasio kecukupan modal dan likuiditas bank.


OJK Prediksi Kredit Perbankan Tumbuh 14 Persen di 2020

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat diskusi FMB 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?', Jakarta (26/2). Potret e-commerce dan start-up Indonesia diyakini akan menjadi saran lompatan besar untuk Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan angka pertumbuhan kredit perbankan masih dapat tumbuh double digit pada tahun 2020. Penyaluran kredit perbankan pada tahun depan diperkirakan tumbuh 12-14 persen.

"Asumsi pertumbuhan kredit pada tahun 2020 mendatang pada kisaran 12 persen hingga 14 persen" ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Gedung DPR RI, Kamis (13/6/2019).

Dia menambahkan, OJK memproyeksikan angka pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan masih dapat tumbuh pada kisaran 10-12 persen. Dengan begitu, likuiditas perbankan pun diharap masih dapat longgar.

Untuk perbankan, OJK memprediksi pertumbuhan aset dapat mencapai 13-15 persen pada 2020. Sementara untuk industri asuransi jiwa diprediksi masih tumbuh 10-11 persen.

"Sementara untuk industri asuransi umum diprediksi dapat tumbuh 15 persen hingga 17 persen," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya