Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2012 menjadi salah satu momen bersejarah bagi perusahaan rokok asal Surabaya, Jawa Timur ini. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) melepas saham ke publik dan mencatatkan saham perdana pada 18 Desember 2012.
Perusahaan rokok ini telah bertahan lebih dari setengah abad. PT Wismilak Inti Makmur Tbk merupakan induk usaha dari PT Gelora Djaja dan PT Gawih Jaya.
Nah, PT Gelora Djaja ini sebagai awalnya grup Wismilak. Produsen sigaret tangan tersebut didirikan di Petemon, Surabaya oleh Lie Koen Lie, Tjioe Ing Hien, Tjioe Ing Hwa dan Oei Bian Hok pada 1962.
Salah satu produk yang dibangun oleh Gelora Djaja yaitu rokok merek Galan yang dirilis pada September 1962. Kemudian pada 1963, PT Gelora Djaja membuat produksi rokok Wismilak Kretek Spesial.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman wismilak.com, Kamis (18/7/2019), usaha perseroan makin berkembang sehingga mendorong mendirikan PT Gawih Jaya pada 1983. Usaha ini bergerak di bidang pemasaran dan distribusi produk rokok Wismilak. Kata Gawih itu berasal dari Galan-Wismilak-Hidup Subur. Nah, tiga kata ini berasal dari tiga merek rokok awal dari PT Gelora Djaja. PT Gelora Djaja pun mulai memproduksi sigaret kretek mesin (SKM) pada 1987.
Selanjutnya pada 1989, sigaret kretek mesim (SKM) dengan kemasan hitam dan premium hadir dengan merek Wismilak Diplomat. Pada 1994, perseroan mendirikan PT Wismilak Inti Makmur sebagai induk usaha dari PT Gelora Djaja dan PT Gawih Jaya. Pendirian usaha ini sebagai salah satu rencana untuk melepas saham ke publik pada 1995. Namun, rencana melepas saham ke publik pada saat itu belum dapat dilaksanakan.
Selain itu, perseroan menjalankan kegiatan produksi filter rokok dan lembar OPP yang dijual kepada PT Gelora Djaja dan perusahaan lainnya. Pada 2006, PT Wismilak Inti Makmur Tbk memulai produksi filter rod regular. Ini merupakan salah satu komponen pendukung rokok.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Menambah Jajaran Emiten Rokok di Pasar Modal Indonesia
Perseroan pun memutuskan menawarkan saham perdana ke publik pada 2012 dan menambah jajaran emiten rokok di pasar modal Indonesia.
Perseroan menawarkan 629,96 juta saham baru atau sekitar 30 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh. Harga saham perdana yang dipatok Rp 650 per saham. PT Wismilak Inti Makmur Tbk raup dana Rp 409,47 miliar dari penawaran saham perdana. Dana hasil penawaran saham perdana digunakan untuk belanja modal, modal kerja dan melunasi utang bank.
Saat ini, perseroan memiliki lima fasilitas produksi, empat sentra logistik regional, 19 area distribusi dan dua stock point serta 30 agen. Perseroan mencatatkan 63 persen penjualan rokok berasal dari sigaret kretek mesin (SKM), sedangkan rokok SKT mencapai sekitar 37 persen dari penjualan perusahaan.
Namun sayang kinerja perseroan selama tiga bulan pertama 2019 kurang menggembirakan. Tercatat total laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 49,37 persen menjadi Rp 5,26 miliar selama tiga bulan pertama 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,40 miliar. Penjualan perseroan turun tipis 7,9 persen ke posisi Rp 312,93 miliar hingga Maret 2019.
Total aset perseroan tercatat naik Rp 1,31 triliun pada 31 Maret 2019 dari periode 31 Desember 2018 sebesar Rp 1,25 triliun.
Advertisement