Yamaha Akan Lebih Agresif di Sisa Musim MotoGP 2019

Di sisa musim MotoGP 2019, bos Yamaha, Massimo Meregalli menilai empat pembalapnya tidak akan terbebani sehingga bisa lebih menyerang.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2019, 19:25 WIB
Duo pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (kanan), dan rekan setimnya, Maverick Vinales. (Twitter/Yamaha MotiGP)

Liputan6.com, Tokyo - Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli menyatakan bahwa pihaknya bakal tampil nothing to lose atau tanpa beban dalam menjalani paruh kedua MotoGP 2019 nanti.

Hal ini ia sampaikan di situs MotoGP, ketika dia memberikan penilaian soal performa keempat ridernya. Meregalli menuntut para pembalapnya lebih agresif di lintasan balap.

Monster Energy Yamaha mengawali musim ini lewat hasil finis kedua yang diraih Valentino Rossi di Argentina dan Austin, serta finis ketiga yang diraih Maverick Vinales di Jerez. Mendekati pertengahan musim, Vinales pun sukses meraih kemenangan di Assen, Belanda, serta finis kedua di Sachsenring, Jerman.

Sayang, Vinales dan Rossi kompak tiga kali gagal finis. Vinales tertabrak rider lain di Argentina; Le Mans, Prancis, dan Catalunya, Spanyol, sementara Rossi juga tertabrak di Catalunya, serta melakukan kesalahan di Mugello, Italia, dan Assen. Meregalli pun mengaku ini bukan prestasi yang ia harapkan.

"Usai sembilan balapan, kami meraih lima podium dan satu kemenangan, yakni bukan hasil kami yang biasanya. Kami juga mendapatkan beberapa ketidakberuntungan. Masing-masing pebalap kami tiga kali gagal finis, hanya dua di antaranya yang murni kesalahan rider kami sendiri," ujar Meregalli.

Dalam wawancara ini, pria yang akrab disapa 'Maio' itu pun memberikan 'review' performa kedua pembalapnya. Meregalli mengaku sangat menyayangkan kesalahan Rossi di Mugello dan Assen, namun memaklumi beban yang ia pikul karena The Doctor harus start dari posisi 18 dan 14.

"Vale menjalani musim ini dengan awal yang kuat. Ia finis kedua di MotoGP Argentina dan MotoGP Austin. Ini hasil yang cukup baik. Tapi ia mengalami tiga kali gagal finis yang cukup buruk, dua di antaranya akibat kesalahannya sendiri, karena start dari belakang bisa mendorong Anda mengambil risiko lebih tinggi," terangnya. 

 


Perkembangan Vinales

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (kanan), dan rekan setimnya, Maverick Vinales. (Bola.com/Twitter)

Di lain sisi, Meregalli senang melihat perkembangan Vinales, yang puncaknya terjadi lewat kemenangan di Assen. "Maverick memulai musim ini dengan cara yang berkebalikan. Ia mendapat beberapa masalah pada awal musim. Tapi sejak Jerez, ia mengalami kemajuan pada performanya," ungkapnya.

Sebagai perwakilan Yamaha, Meregalli juga tak lupa memberikan penilaian kepada duet Petronas Yamaha SRT. Pria asal Italia ini mengaku sangat takjub pada performa Fabio Quartararo, yang langsung menggebrak dan konsisten melaju di depan meski masih rookie. Soal Franco Morbidelli, Meregalli yakin ia akan segera naik podium.

"Fabio menjalani paruh pertama musim ini dengan cara menakjubkan, mengingat ia seorang debutan, timnya juga debutan, tapi ia meraih tiga pole, dua podium beruntun, padahal lengannya bermasalah. Ia bekerja dengan baik. Begitu juga Franky. Kita memang belum melihatnya naik podium, tapi saya rasa ini hanya soal waktu," ungkapnya.


Sisi Positif

Meski gelar dunia sudah sulit mereka raih, Meregalli melihat situasi dari sisi positif. Ia yakin para ridernya bakal tampil tanpa beban dan tak ragu-ragu melakukan serangan. "Target kami menjalani paruh kedua dengan lebih kuat. Kami sudah tanpa beban, jadi saya rasa kami akan menyerang di setiap pekan balap, sejak FP1 sampai balapan," tutupnya.

Saat ini, Vinales tengah duduk di peringkat kelima pada klasemen pembalap MotoGP dengan koleksi 85 poin, unggul lima poin dari Rossi di peringkat keenam. Quartararo pun duduk di peringkat kedelapan dengan 67 poin, sementara Morbidelli duduk di peringkat 11 dengan 52 poin.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya