Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menghadiri sidang senior official meeting Concil Of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang berlangsung selama dua hari di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan ini bertujuan untuk membangun hubungan kerja sama yang lebih erat lagi antar negara-negara penghasil minyak sawit.
Advertisement
"Bagi Indonesia, pertemuan ini sangat penting sekali dan bisa memberi kontribusi pada meningkatkan ekpor," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan, Antarjo Dikin, Selasa (16/7).
Selain itu, kata Antarjo, CPOPC juga berpotensi besar pada peningkatan pendapatan petani sawit, pengentasan kemiskinan, membuka akses lapangan pekerjaan dan membuka peluang usaha lainya.
"Ini adalah pertemuan ke 18 dan pertemuan ke 7 untuk Ministerial Meeting (MM) dengan delegasi RI dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua SOM Indonesia yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kemenko Perekonomian," katanya.
Antarjo mengatakan, dalam pertemuan itu Indonesian juga menekankan pentingnya penanganan isu lingkungan (sustainability) dan ancaman pencemaran kimia berbahaya dari proses minyak sawit.
Namun disisi lain, pertemuan ini juga sekaligus untuk memperjuangkan harga minyak sawit agar dapat naik dan mengangkat kesejahteraan petani. Apalagi, Indonesia adalah negara besar dengan total produksi sawit cukup banyak. "Kita ingin petani sejahtera," katanya.
Untuk diketahui, pertemuan ini dihadiri perwakilan dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dan PT. SMART Tbk.
(*)
Baca Juga