Liputan6.com, Jakarta - memblokir pengembang aplikasi asal Tiongkok karena menyalahi kebijakan iklan. Pengembang aplikasi yang diblokir adalah CooTeks yang telah terdaftar di bursa saham NYSE. Salah satu aplikasi garapan CooTek adalah TouchPal, sebuah aplikasi keyboard yang cukup banyak dipakai di negara-negara barat.
Dengan pemblokiran ini, CooTek dengan sejumlah aplikasinya tidak bisa lagi mengakses platform iklan .
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman The Verge, Kamis (18/7/2019), pemblokiran ini diawali dari investigasi yang dilakukan oleh Lookout. Hasil investigasi menunjukkan ratusan aplikasi milik CooTek menggunakan adware plugin bernama BeiTaAd.
Plugin ini diyakini telah mengirimkan iklan yang agresif kepada pengguna, bahkan ketika smartphone sedang tidak dipakai. Peneliti Lookout Kristina Ballam menyebut, plugin tersebut bisa membuat smartphone hampir tidak dapat digunakan.
Hentikan Plugin Adware Jahat
Dalam pernyataannya, CooTek menyebut, pihaknya akan menghentikan penggunaan plugin BeiTaAd. Namun, BuzzFeed dan Lookout menemukan banyak aplikasi yang diperbarui dan masuk ke PlayStore ternyata berisi kode terpisah dan memungkinkan praktik iklan yang sama berjalan di smartphone.
"Tidak ada keterlibatan kembali atas aktivitas iklan yang ditunjukkan oleh Lookout pada salah satu aplikasi yang kami perbarui," kata juru bicara CooTek, Mina Luo.
Luo menyebut, temuan yang diklaim oleh Lookout kurang bukti dan logikanya tidak meyakinkan.
Advertisement
Kata Google
Meski begitu, juru bicara Google dengan tegas menyebutkan, kebijakan pengembang Google Play sangat melarang adanya praktik iklan yang jahat dan menipu. Begitu juga dengan iklan yang mengganggu.
"Jika kami menemukan adanya pelanggaran, kami langsung mengambil langkah," kata juru bicara Google.
Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya Google mengambil langkah pada pengembang aplikasi Tiongkok yang melanggar kebijakan Play Store. Sebelumnya pada April lalu, pengembang Do Global pun diblokir karena melakukan pelanggaran serupa.
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat ini juga mengambil langkah tegas pada pengembang aplikasi Cheetah Mobile dan Kika Tech tahun lalu, atas pelanggaran serupa.
(Tin/Why)