Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menduga ada pihak yang sengaja menyebarkan hoaks susunan kabinet Jokowi. Dia menilai pihak tersebut ingin mengambil keuntungan dari hoaks soal draf daftar nama-nama menteri kabinet baru.
"Hal ini tersebar karena ada yang ingin jadi menteri. Saya rasa muncul benefit lah," ucap Erick Thohir di Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Rabu 17 Juli 2019.
Advertisement
Selain itu, Erick menduga draf kabinet Jokowi tersebut disebarkan oleh pihak-pihak yang tak senang jika pemerintahan Jokowi-Ma'ruf berhasil. Sehingga, penyebar mengeluarkan nama-nama menteri yang dinilai kontroversial di masyarakat.
"Tidak ingin pemerintah berhasil dengan mengeluarkan nama-nama yang kontroversi," kata dia.
Kendati begitu, dia meyakini Jokowi telah memikirkan masak-masak menteri yang akan membantunya lima tahun ke depan. Terlebih, Jokowi memiliki lima visi Indonesia yang akan dilaksanakan di periode kedua kepemimpinannya.
"Saya rasa 5 langkah yang positif dan saya yakini 5 langkah ini jadi penerapan yang harus benar dilakukan dan kementerian akan menjadi hal-hal, bagian implementasi visi itu," ujar Erick Thohir.
Draf yang beredar tersebut berjudul Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden Dalam Kabinet Kerja Jilid II Periode 2019-2024. Draf kabinet Jokowi itu mencantumkan nama-nama menteri yang terpilih dari hasil rapat di Sentul City International Convention Center Bogor Jawa Barat, Minggu 14 Juli 2019.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nama-Nama di Hoaks Draf Susunan Kabinet
Dalam draf susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf itu terdapat lambang Garuda Pancasila dan tulisan Koalisi Indonesia Maju. Sejumlah nama-nama menteri petahana juga masuk draf itu.
Mereka antara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteti Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, hingga Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Ada pula menteri saat ini yang kembali menduduki jabatan baru, antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjadi Menteri Sekretaris Negara, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Menko Polhukam, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjadi Menteri Koordinator Perekonomian, serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjadi Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal.
Sementara nama-nama baru yang menjadi menteri seperti, Menteri Dalam Negeri Hasto Kristiyanto, Menteri Ketenagakerjaan Rieke Diah Pitaloka, Menteri Perdagangan Budi Waseso, Menteri Koordinator Bidang PMK Prananda Prabowo, Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Grace Natalie, hingga Menteri Komunikasi dan Informatika Angela Tanoeseodibjo.
Advertisement