Suku Laut Letung Dihadirkan di Festival Padang Melang 2019

Ada satu daya tarik di Festival Padang Melang 2019, yaitu, Suku Laut di Anambas yang menempati wilayah Letung, Jemaja. Suku ini beraktivitas di laut lepas Anambas dan keberadaannya menjadi daya tarik lain Festival Padang Melang.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2019, 10:46 WIB
Ada satu daya tarik di Festival Padang Melang 2019, yaitu, Suku Laut di Anambas yang menempati wilayah Letung, Jemaja. Suku ini beraktivitas di laut lepas Anambas dan keberadaannya menjadi daya tarik lain Festival Padang Melang.

Liputan6.com, Jakarta Ada satu daya tarik di Festival Padang Melang 2019, yaitu, Suku Laut di Anambas yang menempati wilayah Letung, Jemaja. Suku ini beraktivitas di laut lepas Anambas dan keberadaannya menjadi daya tarik lain festival.

Festival Padang Melang 2019 digelar 17-20 Juli 2019. Lokasinya berada di Pantai Padang Melang, Jemaja, Anambas, Kepualuan Riau (Kepri). Total ada 10 konten besar yang ditampilkan. Kegiatannya berupa budaya dan sport tourism.

“Suku Laut memang menarik, apalagi posisinya di Anambas, Kepri. Keberadaan mereka tentu jadi daya tarik wisata di sana. Sebab, tradisi dan budaya mereka sangat unik. Sangat enginspirasi. Bila berada di Festival Padang Melang, pastikan Suku Laut harus dieksplorasi,” ungkap Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, Rabu (17/7).

Pulau Letung, Jemaja, Anambas, berada di perairan Laut China Selatan. Jalur tersebut merupakan lintasan perdagangan dunia sejak jaman dahulu. Saat berada di Letung, wisatawan juga bisa menikmati kekayaan baharinya yang kental. Apalagi, mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan.

“Suku Laut di Anambas tau Kepri memang menjadi fenomena menarik. Mereka tetap bertahan dengan tradisi dan budaya warisan leluhurnya. Padahal, pertumbuhan modernisasi itu sangat cepat di sekitar mereka. Keunikan Suku Laut ini harus digali. Ada banyak pengetahuan di situ,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar. Letung sendiri sudah heterogen.

Suku Laut membaur dengan pendatang Melayu dan etnis lainnya. Namun, ciri khas mereka tetap kental, apalagi, Suku Laut Letung terkenal sebagai pengarung lautan sama seperti Suku Bajo di Sulawesi.

“Saat berada di perkampungan Suku Laut nuansanya memang sangat khas. Rumah mereka berada di atas perairan. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan saat berada di sana. Mereka juga bisa menikmati beragam kuliner khas bahari,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas Masykur.

Sebagai nelayan, ada beragam hasil yang ditawarkan, sebut saja, ikan, udang kerang, dan keragaman hayati laut lainnya. Meneruskan tradisi, masyarakat yang tinggal di pantai bahkan di atas perairan laut selalu tinggal dalam rumah panggung.

Tiang pancangnya tinggi, baik berupa kayu maupun beton. Dan, suasana semakin eksotis dengan deretan rumah milik warga di atasnya. Sebagai penghubung antar rumah, warga membuat jembatan penghubung. Jembatan berupa titian ini menjadi jalan dan penopang aktivitas warga. Jembatan penghubung memiliki lebar cukup, bahkan bisa dilewati kendaraan roda 2.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menjelaskan, Festival Padang Melang menjadi event wisata yang lengkap.

“Warna budaya bahari di Anambas memang kuat. Wisatawan pun bisa menikmatinya melalui kampung Suku Laut yang ada. Nuansanya masih otentik. Tentu ada experience baru yang bisa dirasakan oleh wisatawan, selain konten festivalnya,” jelasnya.

Menguatkan nuansa baharinya, ada deretan perahu bermotor yang diparkir di halaman rumah warga dan masyarakat di sana memang selalu menggunakan perahu sebagai alat transportasi utama. Selain mencari nafkah di lautan, perahu juga digunakan untuk alat angkut barang dan moda pengantar pelajar ke sekolah. Meski di atas perairan, namun suasananya kampung tetap asri dengan beragam tanaman hiasnya.

“Dengan beragam potensi yang dimilikinya, kami optimistis pergerakan wisatawan positif selama event. Posisi Suku Laut di Anambas memang sangat menarik. Nuansa budaya baharinya masih terpelihara di sana. Pokoknya Anambas dan Festival Padang Melang menjadi destinasi terbaik untuk berlibur,” papar Dessy Ruhati.

Digelar selama 4 hari, Festival Padang Melang 2019 menampilkan beragam warna budaya. Selain 2 Generations Music Night, ada juga Pantun Competition, Kite Competition, Durian Feast, dan Coloring Competition. Digelar juga kemeriahan Fun Color Run, Gonggong Dive Competitor, Canoe Race, juga Turtles Extrication.

“Kami mengapresiasi digelarnya Festival Padang Melang 2019 ini. Ada banyak pengetahuan baru dan kemeriahan yang bisa dirasakan wsiatawan di Anambas. Silahkan datang ke Anambas, apalagi event-nya memanjang hingga akhir pekan. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitas di sana luar biasa. Para wisatawan dijamin terkesan,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya