Liputan6.com, Jakarta - DPD Partai Gerindra DKI Jakarta tidak mempermasalahkan apabila paripurna pengesahan tata tertib (tatib) pemilihan Wakil Gubernur (Wagub DKI) terus-terusan mundur.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI, Muhammad Taufik mengatakan, tak ada salahnya paripurna pemilihan Wagub DKI kembali molor dari target semula yakni 22 Juli 2019.
Advertisement
“Enggak apa-apa mundur. Kenapa, yang melarang siapa?” kata Taufik saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Taufik bahkan menyebut, kosongnya kursi DKI 2 tidak menjadi masalah bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, Anies tetap tersenyum meski tanpa pendamping.
“Orang gubernurnya saja senyum-senyum loh,” ucapnya.
Selain itu, Taufik menjelaskan alasan dirinya tidak pernah hadir dalam Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) tatib pemilihan Wagub DKI. Menurut dia, jadwal Rapimgab kerap berbenturan dengan agenda di DPRD DKI.
Dia bahkan menyebut, kesalahan ada pada Sekretaris Dewan (Sekwan) yang tidak benar membuat jadwal.
“Sekwan mustinya ngerti ada jadwalnya, kok nubruk-nubruk, mendadak, padahal ada kegiatan lain, ya susah lah,” kata Taufik.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Tidak Cari-Cari Alasan
Wakil Ketua DPRD DKI itu memastikan, dirinya akan menghadiri Rapimgab apabila jadwal yang diberikan tidak mendadak. “Datang pasti,” ucapnya singkat.
Menurutnya, para pimpinan dewan tidak mencari-cari alasan untuk tidak menghadiri Rapimgab hingga menunda pemilihan Wagub DKI. Ia menegaskan, alasannya hanya satu yakni jadwal dari Sekwan yang dinilai tidak cocok.
“Enggak ada alasan lain. Ngapain ada alasan,” ujar Taufik memungkasi.
Advertisement