Top 3: Industri Semen Indonesia Terancam Bangkrut

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat 19 Juli 2019:

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Jul 2019, 08:00 WIB
Pekerja melintasi area pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (16/3). Meski mendapat penolakan dari sejumlah warga kendeng, PT Semen Indonesia menyatakan siap secara resmi mengoperasikan pabrik semennya. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Kondisi pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan. Hal ini disinyalir akibat gencarnya semen asal China yang menjual harga di bawah pasaran di pasar semen Indonesia.

Pengusaha sekaligus Politikus Gerindra, Andre Rosiade menyampaikan, kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan produk semen Indonesia.

Dia menilai, pasar semen lokal dalam kondisi sangat memprihatinkan atau terancam bangkrut. Hal ini bisa terjadi karena ada kebijakan predatory pricing. Sehingga industri semen lokal terancam karena hadirnya semen asal China.

Artikel mengenai karyawan industri semen terancam bangkrut ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat 19 Juli 2019:

1. Kalah Saing dengan Produk China, Industri Semen RI Terancam Bangkrut

Kondisi pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan. Hal ini disinyalir akibat gencarnya semen asal China yang menjual harga di bawah pasaran di pasar semen Indonesia.

Pengusaha sekaligus Politikus Gerindra, Andre Rosiade menyampaikan, kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan produk semen Indonesia.

"Pasar semen lokal dalam kondisi sangat memprihatinkan atau terancam bangkrut. Kenapa itu bisa terjadi karena ada kebijakan predatory pricing. Jadi industri semen lokal itu terancam karena semen asal China karena mereka terindikasi menjual dengan menggunakan predatory pricing sehingga semen kita yang dimotori Semen Indonesia Grup BUMN kita hancur berantakan," tutur dia di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Baca artikel selengkapnya di sini

 

Bernard Arnault (apital-life.be)

2. Geser Bill Gates, Pemilik Louis Vuitton Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia

Posisi miliarder Bill Gates sebagai orang terkana nonornomor dua versi Bloomberg tidak pernah tergeserkan oleh siapapun. Akan tetapi sayangnya hal ini harus berubah. Pada Selasa kemarin, Bill Gates harus rela posisinya direbut oleh Bernard Arnault.

Dilansir dari laman Bloomberg Billionaire Index, Bill Gates harus puas berada di urutan ketiga setelah Bernard Arnault. Kekayaan Arnault sang pemilik LVMH Moet Hennessy - Louis Vuitton saat ini sudah mencapai USD 107,6 miliar. Ini berarti kekayaannya lebih banyak USD 200 juta dibandingkan dari bos Microsoft, Bill Gates.

Bernard Arnault berhasil menambahkan USD 39 miliar ke dalam kekayaannya sepanjang 2019, dan ini membuatnya menjadi salah satu orang yang berhasil menjadi lebih kaya diantara 500 orang yang termasuk dalam daftar Bloomberg.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

CEO Facebook Mark Zuckerberg (Foto: Wallpapers Web)

3. Kena Denda, Harta Bos Facebook Malah Tambah Rp 13,9 Triliun

Baru saja, raksasa teknologi Facebook terkena denda USD 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun, dengan asumsi kurs USD 1 sama dengan Rp 13.951, terkait dengan skandal Cambridge Analytica. Dilaporkan, lebih dari 50 juta data pengguna digunakan tanpa izin.

Namun yang mengejutkan, nilai saham Facebook justru meroket sebesar 1 persen pada Jumat lalu, sesaat setelah pemberitaan denda oleh Federal Trade Commission (FTC) tersebut mencuat ke publik.

Mengutip Yahoo News, Kamis (18/7/2019), sebelumnya, harga saham Facebook pukul 03.45 waktu setempat berada di angka USD 202,31 dan bernilai USD 83 miliar atau Rp 1.159 triliun.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya