Liputan6.com, Kendari - Seorang pensiunan polisi yang bekerja sebagai debt collector babak belur dihajar massa, di Jalan Poros Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Kamis, 18 Juli 2019. Pria itu dikeroyok karena nekat mencekik leher seorang warga saat hendak menarik mobil cicilan yang diduga telat dibayar.
Pensiunan polisi itu bernama Dantje Tomodia Lena, pria berumur sekitar 60 tahun. Sebelumnya, dia tak mengira akan mendapat perlawanan warga.
Sebab, terungkap dia sudah berkali-kali berhasil menarik mobil pelanggan yang telat bayar. Keduanya mengaku bekerja sebagai debt collector (penagih utang) untuk salah satu bank swasta di Kendari.
Baca Juga
Advertisement
Saat dikeroyok dan dihajar massa, Dantje Tomodia Lena ternyata tak sendiri. Seorang pria yang mengaku wartawan ikut bersamanya. Namun, meskipun keduanya bertubuh besar, keduanya kalah jumlah dengan warga di TKP.
"Awalnya, warga takut karena mereka mengaku polisi dan debt collector. Tapi karena dia awalnya mencekik pemilik mobil," ujar Ade, salah seorang warga di lokasi.
Saat dikeroyok, keduanya langsung bersuara, satu mengaku sebagai polisi, satu mengaku sebagai wartawan.
Warga yang tak peduli terus memukuli keduanya. Walaupun sudah memperlihatkan surat tugas dari perusahaan leasing mobil, kedua pelaku tetap dikeroyok.
"Warga kesal, karena itu ibu dianiaya debt collector, sampai berteriak karena ketakutan," ujar warga lainnya di sekitar lokasi.
Lukai Istri Pemilik Mobil
Dari keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, kedua pelaku ternyata sudah membuntuti nasabah pemilik mobil. Saat itu, korban sedang berkendara bersama istrinya.
Andi, salah seorang warga mobil di lokasi kejadian menceritakan, pasangan suami istri itu berhenti di bengkel miliknya. Sang suami yang diketahui bernama Febri, mengatakan hendak mengisi angin ban mobilnya.
"Saat suaminya keluar ke WC umum dekat bengkel, istrinya tetap di dalam mobil, saat itulah kedua pelaku beraksi," ujarnya.
Dance turun dari mobil dan langsung masuk membuka pintu depan. Tanpa banyak bicara, Dance langsung menarik paksa kunci mobil.
"Saat itu, tangan Dance langsung ditangkap istri pemilik mobil, Dance tetap memaksa mencabut kunci hingga tangan perempuan itu luka-luka," ujar Andi.
Saat istri pemilik mobil berteriak, warga mulai berdatangan membantu. Kedua pelaku lalu disuruh pulang oleh warga sekitar.
Menolak pulang dan memaksa menarik mobil milik Febri, keduanya marah-marah dan bertahan. Malah, salah seorang dari mereka mencekik salah seorang warga.
"Di situ warga marah dan berbalik memukul pelaku beramai-ramai," ujar Ade, warga di sekitar lokasi.
Advertisement
Diselamatkan Anggota TNI
Kedua pelaku nyaris babak belur dan luka parah saat dianiaya. Penyebabnya, puluhan orang warga dibuat jengkel oleh aksi premanisme di tengah jalan.
Beruntung, dua orang anggota intel TNI Kodim 1417 Kendari melintas. Warga yang terlihat marah, masih mempertanyakan identitas keduanya.
Baru setelah kedua personel intel mengungkapkan identitas, warga langsung mundur. Kedua pelaku bersama pemilik mobil langsung dibawa ke markas Kodim.
Komandan Kodim 1417 Kendari, Letkol CPn Fajar L Haris Wijaya mengatakan, kedua pelaku diamankan karena anggota TNI takut keduanya diamuk massa.
"Jangan sampai mereka babak belur, karena kami takut warga bawa balok dan senjata tajam," ujar Haris Wijaya.
Kapolsek Kemaraya, AKP Rizal, menjemput langsung kedua pelaku di Kodim 1417 Kendari. Dia mengatakan, akan melakukan pemeriksaaan lebih detail. "Kita belum bisa mengambil keputusan, kita akan periksa dulu," ujar Kapolsek.
Saksikan juga video pilihan berikut ini: