Surabaya - Perampokan minimarket kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Perampokan terjadi di Jalan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 17 Juli 2019 sekitar pukul 23.30 WIB.
Sebelumnya, sebuah minimarket di Jalan Tambak Deres juga menjadi sasaran perampokan pada Senin, 15 Juli 2019, sekitar pukul 03.00 WIB.
AKBP Sudamiran Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, ciri-ciri pelaku dari kedua perampokan tersebut sama.
"Iya sama. Masih kita dalami dan dalam penyelidikan, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita tangkap," ujar Sudariman pada Kamis, 18 Juli 2019, seperti dikutip dari laman suarasurabaya.net.
Baca Juga
Advertisement
AKBP Sudariman mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Ia berjanji akan menangkap pelaku perampokan minimarket yang beroperasi di Surabaya secepatnya.
Sebelumnya, ada kesamaan modus dari dua kejadian perampokan minimarket di Surabaya yang terjadi tak kurang dari satu minggu tersebut. Pertama, pelaku sama-sama beralasan ingin membeli rokok. Kedua, pelaku juga langsung menodongkan senjata tajam ke arah pegawai dan keduanya memakai motor Supra 125.
Sementara itu, pada 4 Juli di Sidoarjo juga mengalami kasus perampokan. Perampok spesialis minimarket berulah di Tanggulangin. Para perampok mengancam pegawai yang berjaga dengan senjata tajam.
Perampok tersebut mendapatkan hasil Rp 30 juta. Enam hari berselang, aksi serupa terjadi di Taman. Modusnya sama. Banditnya beraksi dini hari. Bedanya, uang yang dibawa Rp 48 juta.
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho menuturkan, dalam rentang waktu itu, pihaknya mendapatkan kabar lain. Kasus perampokan serupa juga terjadi di Beji, Pasuruan, Sabtu (6/7). "Dalam sepekan, ada tiga kejadian," katanya.
Polres Sidoarjo kemudian menganalisis residivis spesialis pencurian dengan kekerasan. Hasilnya sesuai ekspektasi. Jajarannya mengantongi identitas terduga pelaku, yaitu TSP (28) dan AH (31).
TSP digerebek saat berada di rumahnya yang bertempat di Desa Kali Pecabean, Candi. Sementara AH di tempat setelah terjadi aksi kejar-kejaran dengan polisi.
(Tito Gildas, Mahasiswa Universitas Indonesia)
Nasib 2 ABG yang Tabrak Mobil Patwal dan Wartawan
Sebelumnya, Satuan Lalu lintas Polresta Sidoarjo akan memproses hukum dua remaja yang menabrak mobil Patwal dan wartawan yang digrebek saat razia kuda liar pada Sabtu, 15 Juli 2019.
Dalam razia kuda liar polisi mengamankan ratusan motor R2 yang tidak dilengkapi surat surat kendaraan. Dua remaja tersebut di antaranya, HM (20) asal Desa Ploso, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo dan AFR (18) asal Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.
"Untuk yang dua remaja yang nanmbatak kemarin akan kita proses hukum. Sedangkan motor yang belum dilengkapi, kami minta untuk dilengkapi baru bisa diambil sama pemiliknya. Begitupun dengan knalpot yang tidak standar harus diganti," ujar Kasat Lantas Polresta Sidoarjo, Kompol Fahrian Saleh Siregar, Senin, 15 Juli 2019.
HM, merupakan pengendara motor Kawasaki Ninja bernopol W 4525 WI. Saat itu ia bersama rekannya yakni BA (24) yang diduga pemilik kendaraan. Ia turut terjaring razia kuda liar. Namun, saat akan diberhentikan, remaja tersebut menabrak sebuah mobil patwal yang terparkir di simpang jalan.
Sedangkan, AFR mengendarai motor CB warna biru tak bernopol. Ia diberhentikan petugas saat razia berlangsung. Namun, remaja tersebut justru menabrak salah satu wartawan saat tengah berdiri di kerumunan petugas.
Advertisement
Razia
Sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polresta Sidoarjo menggelar razia kuda liar yang kerap meresahkan warga Sidoarjo di Jalan Jenggolo Sidoarjo, Minggu dini hari pada 14 Juli 2019. Dari hasil Razia, petugas mengamankan 142 motor, 150 STNK dan 23 SIM pemilik kendaraan.
Ratusan remaja yang terjaring razia akhirnya diminta untuk mendorong motornya ke kantor Mapolres Sidoarjo. Mereka akhirnya melakukan pendataan dan motor yang tidak dilengkapi surat-surat disita petugas.
Ratusan remaja ini sempat kocar kacir saat mengetahui keberadaan petugas. Mereka yang hendak melakukan aksi balap liar dikawasan tersebut terpaksa diamankan petugas lantaran sudah meresahkan banyak pihak.
Tak sedikit dari mereka yang terjatuh di aspal ketika hendak kabur dari petugas. Alhasil, merekapun hanya bisa pasrah ketika digelandang petugas.
"Amankan semua, tanpa terkecuali. Bawa ke Mapolres," ujar Kasat Lantas Polresta Sidoarjo Kompol Fahrian Saleh Siregar saat itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Advertisement