Pengakuan Travel Blogger Bohongi Pengikut di Instagram

Di balik cerita bohong, travel blogger ini punya maksud tertentu.

oleh Asnida Riani diperbarui 20 Jul 2019, 12:30 WIB
Pengakuan travel blogger bohongi pengikut di Instagram. (dok. Instagram @theslowtraveler)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Carolyn Stritch, travel blogger asal Britania Raya yang memiliki tak kurang dari 190 ribu pengikut di Instagram. Dengan jumlah yang tak bisa dikatakan sedikit, Carolyn berhasil membuat heboh saat dirinya mengaku berbohong.

Lewat sebuah tulisan di blog miliknya yang dirilis beberapa waktu lalu, Carolyn bercerita kebohongan ini bermula saat dirinya mengunggah sebuah foto di akun Instagram-nya seraya mengatakan akan pergi ke Disneyland untuk merayakan ulang tahun ke-22.

Satu hari setelahnya, Carolyn membagikan foto dirinya di depan Kastil Sleeping Beauty. Warganet sempat memuji betapa menarik foto yang dibagikan sang travel blogger. "Saya sangat suka dengan tone warna yang Anda pilih," komentar salah seorang netter.

Berjarak beberapa hari dari unggahan tersebut, Carolyn mengaku dirinya berbohong dengan memalsukan foto yang seolah memperlihatkan ia berada di Disneyland. Demi memuluskan skenario, Carolyn bahkan pakai aplikasi Faceapp yang membuat wajahnya terlihat 10 tahun lebih muda.

"Saya mau orang-orang percaya bahwa versi muda dari diri saya pergi ke Disneyland sendiri dan berhasil berfoto di depan Kastil Sleeping Beauty," tulis travel blogger yang ternyata sudah berusia 32 tahun tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bukan Tanpa Maksud

Pengakuan travel blogger bohongi pengikut di Instagram. (dok. Instagram @theslowtraveler)

Cerita bohong yang diatur Carolyn bukan tanpa alasan. Ia sengaja berbohong untuk membuktikan bagaimana dirinya membentuk citra di media sosial dan apa dampaknya dari sana. "Saya mau mengatakan, semua orang bisa jadi siapapun di Instagram," tulisnya.

Ia menambahkan, Instagram juga bisa jadi tempat setiap orang lari dari realita dan menunjukkan versi paling sempurna dari diri mereka. "Tidak ada yang mau lihat saya pakai piyama dengan rambut acak-acakan dan meminum soda setiap hari," terangnya.

"Publik ingn melhat buku-buku saya, jendela-jendela saya, potret liburan, sama seperti saya juga berekspektasi demikian dengan orang lain," sambungnya.

Walau Carolyn mengatakan memperlihatkan versi sempurna dari diri bukanlah hal buruk, dalam realitanya, orang seringkali tak membuat batas. Ia mau menegaskan bahwa Instagram memang punya realita sendiri yang sering kali berbeda dari keseharian.

Atas pengakuan Carolyn, beberapa orang mengatakan harusnya ia punya cara lebih baik untuk menyampaikan pesan tersebut. Tapi, sisanya menganggap cerita bohong Carolyn sangat brilian dan valid dalam menemukan bukti.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya