Jabar Bakal Bangun Pusat Ekshibisi Bertaraf Internasional

Pusat ekshibisi bernama West Java Exibition Center diperkirakan akan mengalahkan Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2019, 15:30 WIB
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan pada gelaran GIIAS 2018 di ICE, BSD City, Kamis (2/8/2018). Selain menjadi pemanis dan daya tarik pameran, SPG juga bisa membantu menjabarkan spesifikasi kendaraan yang dipamerkan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjayana menegaskan keseriusan Provinsi Jawa Barat dalam mengembangkan industri meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE). Salah satunya lewat penyediaan pusat pameran.

Menurut dia, pihaknya akan membangun sebuah pusat pameran di wilayah Tegalluar, Gedebage, Kota Bandung. Pusat pameran bernama West Java Exibition Center didesain menjadi pusat ekshibisi berskala internasional.

"Yaitu di Tegalluar, yaitu sebagai titik terakhir kereta api Semar. Ini akan lebih besar lagi (pusat pameran). Mungkin ICE BSD bisa kalah. Kita harus optimis," kata dia, dalam acara IBEF 2019, di JCC, Jakarta, Jumat (19/7).

Pusat pameran ini, jelas dia, akan dibangun terintegrasi, baik dengan berbagai sarana transportasi seperti stasiun kereta cepat Bandung Jakarta (KCBJ) di Tegalluar maupun dengan destinasi wisata, seperti Masjid Agung Al Jabbar Provinsi Jawa Barat.

"Mudah-mudahan. Satu kawasan di Tegalluar Gedebage akan menjadi destinasi terakhir yang kemudian jika kereta api cepat akan ter-connect ke LRT Bandung Raya," jelas dia.

Dia mengaku optimis, pembangunan tersebut akan mendukung perkembangan potensi industri pameran dan MICE mau pariwisata di Jawa Barat. Juga untuk menjadi pasar bagi produk-produk khas Jawa Barat.

"Ini yang akan kita lakukan. Dengan program one village one product bisa mengisi semua untuk ekspor dan dilakukan pemasaran di Jawa Barat," tegas dia.

Selain itu pihaknya akan membangun satu lagi pusat pameran untuk skala regional di kota Bandung. Rencananya pusat pameran tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektare milik Pemprov Jabar.

"Kita punya lahan, saya mengundang para pengusaha pameran, juga teman-teman investor silakan, kita punya lahan 4 hektare di tengah kota Bandung di daerah Surapati, Jalan Pahlawan. Kita ingin jadikan mungkin skalanya lokal Jawa Barat, regional," ungkapnya.

Pihak membuka diri terhadap berbagai masukan baik terkait desain pusat pameran tersebut.

"Kita ingin Asperapi memberi masukan seperti apa nanti bangunan di situ. Tapi lahan itu clear karena punya Pemda Jawa Barat. Pak Gubernur, karena arsitek, sudah merancang seperti wisata yang akan kita bangun. Mudah-mudahan bisa terwujud," tandasnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jawa Barat Jadi Destinasi Wisata Halal Unggulan

Dua mobil offroad 4x4 klasik Land Rover melewati hutan pinus menuju trek Sukawana-Cikole di Kab Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (19/10). Wisata offroad di Kab Bandung Barat ini memiliki panjang trek 18 km. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus memacu pengembangan pariwisata halal di Indonesia. Salah satunya di Jawa Barat sebagai destinasi wisata halalunggulan Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Area I Jakarta-Banten Kemenpar, Wastutik mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri wisata halal menjadi yang terbesar di sektor pariwisata.

Berdasarkan catatan Kemenpar, pertumbuhan industri wisata halal dunia pada 2018 menjadi yang terbesar dari sektor pariwisata dengan kunjungan wisatawan muslim mencapai 140 juta.

Ditargetkan pada 2026, kunjungan wisatawan muslim akan mencapai 230 juta dengan transaksi pembelanjaan hingga USD 180 miliar.

"Pertumbuhan wisata halal Indonesia di 2018 mencapai 42 persen. Sedangkan terget kunjungan wisatawan halal dunia ke Indonesia di 2019 sejumlah 5 juta atau tumbuh 42 persen, jika dibandingkan tahun lalu sejumlah 3,5 juta," ujar dia di Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Wastutik menuturkan, wisata halal telah menjadi satu tren yang sedang difokuskan di Indonesia. Maka tidak heran jika dalam tempo lima tahun terakhir termasuk pada 2019, Indonesia mampu menjadi negara terbaik di Global Muslim Travel Index (GMTI), mengungguli 130 destinasi lain di seluruh dunia.

"Ini merupakan potensi jumlah dan intensitas belanja wisata muslim yang sudah mengincar Indonesia untuk dijadikan perjalanan wisata," kata dia.


Tetapkan Lima Wilayah

Bus Wisata Jawa Barat. (dok.Instagram @bappedajabar/https://www.instagram.com/p/BwjRe5-BsCY/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1hopgr6fmwz6b/Henry

Sementara itu, Kepala Dinas Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Edi Setiadi mengungkapkan, ‎pemerintah provinsi Jawa Barat telah melakukan langkah cepat untuk melalui program Jabar Juara dengan mengandalkan pariwisata halal.

"Hal tersebut terbukti dari peringkat Jabar yang menempati posisi ke-6 sebagai wisata halal terbaik di Indonesia. Terget kami masuk tiga besar pada tahun 2020," tutur dia.

Edy menambahkan, sejumlah hal yang menjadi fokus pekerjaan serta pembenahan potensi pariwisata halal terkait Access, Communication, Environment, Services yang menjadi kriteria acuan standar global MTI.

Edy menuturkan, pihaknya telah menetapkan lima wilayah yang harus terus dimaksimalkan selain melakukan pengembangan, yaitu Bogor, Sukabumi, Karawang, Metro Bandung, Bandung Raya, Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dan Cianjur.

"Bandung dan Cianjur punya potensi yang sangat potensial," ucapnya.

 


Selanjutnya

Pendaki memanjat tebing Gunung Parang via Jalur Ferrata, Desa Cihuni, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/3). Gunung Parang menjadi lokasi wisata panjat tebing tertinggi kedua di Asia. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Dia menyebut masih banyak potensi yang bisa digali di Jawa Barat, seperti wisata alam melalui kebun raya kuningan, pegunungan, laut, pantai, kebudayaan, religi.

"Jabar punya semuanya, mulai daeri laut, gunung, perbukitan, hingga kearifan budaya lokal yang sangat kental," imbuhnya.

Namun, dia mengakui semua itu masih dalam tahap inventarisasi. Pasalnya, peningkatan amenitas akses harus berkoordinasi lintas dinas. Selain itu, pihaknya tengah mengupayakan adanya kebijakan terkait pariwisata dengan aturan yang memayungi pemerintah kabupaten kota.

"Kita berharap, wilayah di Jabar punya daerah wisata halal yang baik. Kemarin sudah dikumpulkan kepala dinas semua pemerintah kabupaten kota untuk membangun komitmen," tandas Edy.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya