4 Kisah Hantu yang Konon Hidup pada Zaman Dahulu Kala

Empat kisah hantu pada zaman dahulu kala.

oleh Afra Augesti diperbarui 19 Jul 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi Foto Makam (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Cerita tentang hantu disebut mampu menarik perhatian masyarakat urban selama beberapa generasi. Demikian seperti dikutip dari List Verse, Jumat (19/7/2019).

Namun pada zaman dahulu kala, hantu tidak menampakkan diri di sekitar api unggun. Bagi orang kuno, penampakan hantu di depan mata mereka adalah ancaman nyata, kuat, dan sering kali mematikan.

Kala itu, hantu bahkan dianggap mampu membuat seseorang sakit atau memberikan kutukan yang mengerikan. Terkadang, keberadaan mereka dianggap sebagai hukuman atas apa yang seseorang lakukan dalam hidup.

Berikut 4 kisah tentang hantu yang dianggap paling mengerikan yang ada pada zaman dahulu kala:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Hantu Kultus Orang Mati

Ilustrasi arwah (iStock)

Bangsa Celtic kuno memiliki sejumlah besar ritual yang berkaitan dengan penyembahan leluhur. Mereka yakin bahwa arwah anggota keluarga yang baru meninggal masih berada di sekitar mereka selama 40 hari untuk menghabiskan sisa waktu di dunia sebelum kembali ke akhirat. Roh mereka diyakini selalu berada di sekitar perapian.

Beberapa kebiasaan aneh pada zaman dahulu antara lain memenggal kepala musuh yang terbunuh dalam pertempuran, lalu mendedikasikannya untuk hantu para pejuang perang dan pemimpin dalam sejarah keluarga.

Di tempat-tempat seperti Brittany, diyakini bahwa hantu-hantu orang mati berkumpul di malam hari di sekitar perapian rumah, mencari kehangatan dan kenyamanan yang sama seperti yang mereka temukan saat masih hidup.

Ada pula festival musim panen yang menjadi cara untuk menenangkan hantu yang marah. Acara ini pun berkaitan dengan berlanjutnya praktik pengorbanan di antara bangsa Celtic.

Festival yang dikenal sebagai Lugnasad itu biasanya melibatkan seorang tumbal yang pengorbanannya dimaksudkan untuk mewakili hantu penjaga jagung.

Selain menunjukkan rasa terima kasih atas panen yang baik, festival dan pengorbanan juga dimaksudkan untuk mengenang orang-orang yang telah mati demi kesuksesan rakyat.

Dengan begitu, mereka yang hidup bisa terhindar dari amarah hantu. Tradisi seperti pembakaran kayu Yule telah dikaitkan dengan kepercayaan hantu keluarga yang berkumpul di sekitar perapian untuk berlibur.

Bagi bangsa Celtic, bukan hanya orang hidup saja yang bertanggung jawab untuk merawat hantu. Di Kilranelagh, County Wicklow, cangkir ditempatkan di ceruk yang dibangun di kuburan setiap kali seorang anak di bawah lima tahun dimakamkan di sana.

Menurut mitos, itu adalah tugas arwah si anak untuk merawat hantu dewasa lain dan membawakan mereka air dalam gelas yang ditinggalkan oleh pelayat mereka.


2. Haugbui dan Hantu-Hantu Islandia

Ilustrasi ruang langit-langit yang kotor. (Sumber Max Pixel via Creative Commons)

Dalam cerita rakyat Islandia dan Norse kuno, hantu didefinisikan dengan cara yang agak berbeda dari pandangan tradisional dunia lainnya. Mungkin yang paling terkenal adalah draugr, hantu berbentuk anggota tubuh manusia yang meninggalkan tempat pemakamannya dan berkeliaran dengan gelisah.

Draugr punya kembaran, yaitu haugbui. Seperti draugr, makhluk ini mempertahankan bentuk fisiknya. Namun beda dengan draugr, haugbui hanya muncul pada gundukan kuburan seseorang. Bila ada orang yang usil dengan mengganggu tidur orang mati atau mencoba menjarah tempat peristirahatannya, maka haugbui akan marah.

Haugbui sering disebutkan dalam cerita-cerita urban Bangsa Norse. Ketika jasad seseorang dipersiapkan untuk dimakamkan, jari-jari kakinya harus diikat, jarum dimasukkan ke bagian bawah kakinya, dan gunting (dengan posisi terbuka) diletakkan di dadanya.

Seperti layaknya manusia yang masuk ke rumah lewat pintu utama, arwah di kalangan rakyat Islandia dan Norse kuno pun hanya bisa memasuki rumahnya melalui pintu yang ia lalui saat ia pergi (ketika masih menjadi manusia).

Hantu Islandia lainnya didefinisikan dengan deskripsi lain, misalnya utburdur, yang merupakan hantu bayi; fepuki, arwah penasaran yang terus kembali ke uang yang telah ditabungnya semasa hidup; dan skotta, hantu perempuan jahat (biasanya menggoda manusia bersama rekan hantu lelaki bernama mori).

Sementara itu, ada juga fylgja, hantu yang kerap menempel pada orang tertentu dan sering bertindak sebagai pembocor berita dari lingkungan sekitar orang itu; vokumadur, nama yang diberikan kepada orang pertama yang dimakamkan di pemakaman yang baru didirikan.

Menurut mitos, hantu orang itu akan melindungi kuburan dan penghuninya di masa depan. Tubuh orang itu tidak akan pernah membusuk.


3. Aibhill dan Pemujaan Banshee

Ilustrasi penampakan hantu. (Sumber Wikimedia/William Neuheisel via Creative Commons)

Banshee adalah hantu wanita yang meraung-raung nama orang yang akan mati berikutnya. Namun, banshee tidak selalu menjadi sebuah pertanda mengerikan seperti itu. Pada satu titik, mereka disembah sebagai dewi.

Salah satu banshee paling terkenal adalah Aibhill, hantu yang menghantui Crag Liath dan House of Cass. Dia adalah sosok yang menampakkan diri kepada Brian Boru pada 1014, sembari berucap bahwa Boru tidak akan sukses di medan perang di mana ia memimpin pasukannya pada Jumat Agung.

Kepercayaan akan sosok banshee telah ada selama ratusan tahun. Meskipun tidak ada yang tahu pasti kapan atau bagaimana awal kehadirannya, sebagian masyarakat lokal paham bahwa banshee Catabodva disembah sebagai dewi perang bagi orang-orang Galia pada awal Abad ke-5.

Aibhill adalah ratu di antara para banshee, memegang pengadilan atas 25 hantu lain yang meramalkan kematian bagi mereka yang tinggal di County Clare.

Pada zaman klan Celtic berkuasa, masing-masing prajurit dikatakan memiliki banshee sendiri.

Ada pula Eevul, yang memerintah atas pengadilan hantu berpangkat rendah saat dia melayani keluarga O'Brien, meskipun yang lain tampaknya hidup menyendiri.

Selain itu, ada lagi banshee yang menjelajahi Pegunungan Connemara dengan mengenakan jubah merah cerah dan menyanyikan ratapan, sementara banshee dari County Mayo adalah seorang wanita tua, mengenakan jubah gelap dan meraung sebelum dia menampakkan wujudnya.


4. Tangan Hantu

Ilustrasi arwah (iStock)

Di Babylonia kuno, melihat hantu bisa sangat mengerikan. Berasal sekitar milenium pertama Sebelum Masehi, teks-teks Mesopotamia yang diukir pada lempeng tanah liat merinci tentang penyakit dan kemalangan yang berasal dari "Tangan Hantu."

Hand of Ghost atau tangan hantu tampaknya merujuk pada penyakit paling mematikan, yang diyakini ditularkan oleh hantu orang yang meninggal karena sebab spesifik, seperti tenggelam, dibakar, atau dibunuh.

Ketika ada seseorang yang meninggal dengan cara seperti itu, maka keluarga yang bersangkutan harus memberikan perhatian khusus, karena ada hubungan antara orang di dunia dan kematian orang tersebut.

Terkadang, kesengsaraan tertentu dikaitkan dengan bagaimana orang tersebut meninggal. Misalnya, mereka yang menderita asma atau kesulitan bernapas telah tersentuh oleh hantu seseorang yang tenggelam.

Salah satu pertanda kehadiran hantu adalah suara misterius yang terdengan oleh telinga kita. Mata dan telinga dianggap sebagai bagian tubuh yang paling sensitif.

Bila Anda bangun tidur dengan sakit kepala dan leher yang kaku, maka kemungkinan Anda baru dikunjungi oleh hantu. Hantu dipercaya menjangkau orang yang hidup melalui mimpi-mimpi mereka.

Ritual untuk membebaskan seseorang dari "Tangan Hantu" sangat rumit dan bisa bertahan hingga enam hari. Seringkali, ada persembahan yang diberikan kepada orang mati dan Dewa Matahari.

Rumah dan tubuh dari orang yang memohon akan disucikan dan dibersihkan dengan minyak, sementara mantera diucapkan untuk membantu membersihkan pengaruh hantu dari pikiran.

Dalam kasus-kasus ekstrem, ketika ada banyak gejala yang mengindikasikan "Tangan Hantu" pada seseorang, ritual semacam itu bisa lebih gila lagi, seperti mengiris pelipis orang itu dengan pisau dan darahnya ditampung di dalam wadah yang dihadapkan ke utara.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya