Liputan6.com, Jakarta Arswendo Atmowiloto, budayawan sekaligus wartawan senior ternama mengembuskan napas terakhir pada sore ini, Jumat (19/7/2019) pukul 17.50 WB di kediamananya, Kompleks Kompas, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Diketahui almarhum sempat menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina Jakarta akibat kanker prostat stadium 2.
Menyoal kanker prostat, dokter Devia Irine Putri dari KlikDokter pernah menulis. Bahwa kanker prostat terjadi saat sel-sel di kelenjar prostat berubah menjadi sel ganas. Kondisi ini berujung prostat membesar, keras, dan berbenjol-benjol.
Baca Juga
Advertisement
Kelenjar prostat seperti yang dialami Arswendo Atmowiloto merupakan kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih pria dan berfungsi menghasilkan air mani. Beberapa faktor risiko terjadinya kanker prostat yaitu riwayat keluarga.
"Kanker prostat dapat diturunkan dalam satu keluarga. Jika ayah atau saudara laki-lakinya mengidap kanker prostat, maka kondisi tersebut akan meningkatkan risiko seseorang juga mengalami kanker prostat," tulis Devia dikutip dari laman KlikDokter, Jumat (19/7/2019).
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Menyerang Usia 50-an
Devia menambahkan, secara umum kanker prostat menyerang pria usia 50 tahun ke atas. Kanker ini jarang terjadi pada pria di bawah usia 40 tahun, kecuali punya riwayat keluarga yang memiliki kanker prostat. Bahkan 6 dari 10 kasus kanker prostat ditemukan pada pria berusia lebih dari 65 tahun.
Selain itu, diet kemungkinan bisa menimbulkan kanker prostat meski tidak begitu jelas bagaimana hubungannya.
"Ya, tapi pada beberapa penelitian menunjukkan, kalau pria yang sering mengonsumsi daging merah atau dairy product yang mengandung lemak tinggi itu bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat," Devia melanjutkan
Advertisement
Sulit Buang Air Kecil
Dari segi gejala yang dialami, kanker prostat justru tidak menimbulkan gejala yang spesifik. Pada awalnya, Anda mungkin akan merasakan gangguan buang air kecil.
"Misalnya, air kencing yang keluar jadi lemah, sering buang air kecil, terutama di malam hari atau sulit buang air kecil," ujar Devia.
Pada tahap selanjutnya, air kencing dan cairan air mani yang keluar akan disertai darah. Pria pun akan terjadi gangguan ejakulasi. Jika kanker sudah menyerang ke bagian tubuh lain, maka penderita bisa saja merasakan nyeri pada tulang.