Liputan6.com, Jakarta - Sastrawan dan wartawan senior Arswendo Atmowiloto meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker prostat di kediamannya di Kompleks Kompas, Petukangan, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019) sore.
Arswendo lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 26 November 1948.Semasa hidup, ia telah menulis banyak novel, puluhan artikel, cerita rohani.
Baca Juga
Advertisement
"Ada yang mengatakan saya ini gila menulis. Ini mendekati benar, karenakalau tidak menulis saya pastilah gila, dan karena gila makanya saya menulis," kata Arswendo dikutip dari gpu.id, Jumat (19/7/2019).
Berikut beberapa karya best seller Arswendo Atmowiloto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Keluarga Cemara
Novel ini terbit perdana pada 1981 dan beberapa kali cetak ulang. Pertengahan 1990-an sampai medio 2000-an, cerita ini pernah hadir dalam bentuk sinetron. Novel ini bercerita tentang nilai kejujuran dalam sebuah keluarga.
Senopati Pamungkas
Novel ini berawal dari cerita bersambung di sebuah majalah pada 1984, kemudian cerita silat ini dijadikan buku dan telah beberapa kali cetak ulang. Novel ini bercerita tentang kehidupan Upasara Wulung, seorang Senopati Pamungkas yaitu prajurit khusus yang dipersiapkan oleh Raja Kertanegara, raja terakhir Singosari.
Canting
Novel ini terbit pertama pada 1986 dan sudah beberapa kali cetak ulang. Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan Jawa bernama Ni. Ia merupakan sarjana farmasi yang demi mempertahankan perusahaan batiknya melawan keterpurukan arus batik print, Ni harus berbuat banyak hal termasuk “tidak menjadi Jawa”.
Mengarang Itu Gampang
Buku ini beberapa kali cetak ulang. Isi buku ini menjelaskan bahwa mengarang itu bisa dilakukan oleh semua orang. Buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan berupa tanya jawab. Alasan buku itu disusun dalam tanya jawab agar memenuhi rasa ingin tahu yang biasanya berupa pertanyaan, dan biasanya jawaban juga merangsang pertanyaan berikutnya.
Advertisement