Liputan6.com, Jakarta - Arswendo Atmowiloto merupakan salah satu budawayan terbaik Indonesia. Tidak hanya seni dan sastra, almarhum juga memperhatikan berbagai produk budaya lain di Tanah Air, salah satunya olahraga.
Terbukti, Arswendo Atmowiloto pernah mendorong generasi muda untuk memimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Baca Juga
Advertisement
"Suasana perubahan lagi baik. Stasiun, pasar, kereta api, bisa menjadi baik. Majulah kalian yang muda-muda yang jiwa milenial, cinta Indonesia dan terpenting hatinya baik dan mau berbuat baik bagi orang lain," kata Arswendo dalam sarasehan bertajuk, Sepak Bola Indonesia di Persimpangan, Februari silam.
Diskusi tersebut digelar menyikapi kondisi PSSI kala itu. Banyak pengurus terkena dugaan pengaturan skor.
Arswendo Atmowiloto, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, penyiar Ronal Surapraja, pemerhati sepak bola Andi Sururi, dan juru bicara komunitas Sepak Bola Indonesia Wandi Wanadi jadi pembicara.
Dimakamkan di San Diego Hills
Arswendo Atmowiloto meninggal dunia di kediamannya, Jumat (19/7/2019) pukul 17.50 WIB. Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka, kawasan Kompleks Kompas, Pertukangan Selatan, Jakarta Selatan.
Misa Requiem dan pelepasan jenazah Arswendo Atmowiloto dilaksanakan, Sabtu (20/7/2019) di Gereja St Matius Penginjil, Paroki Bintaro, Pondok Aren pada pukul 10.00 WIB.
Usai misa, Arswendo Atmowiloto akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di San Diego Hills, Kerawang, Jawa Barat.
Advertisement
Derita Kanker Prostat
Arswendo Atmowiloto meninggal di usia 70 tahun. Dia sempat melawan kanker prostat stadium 2.
Semasa hidupnya, Arswendo Atmowiloto memiliki karier yang panjang sebagai seorang seniman dan juga penulis. Salah satu karya terbaiknya adalah Keluarga Cemara.