5 Langkah Juventus untuk Menjadi Raja Eropa

Juventus begitu penasaran memenangkan trofi Liga Champions. Trofi paling bergengsi itu terakhir kali dimenangkan pada 1996.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2019, 07:00 WIB
Pemain Juventus merayakan keberhasilannya meraih gelar juara Liga Italia Serie A di Stadion Allianz, Turin, (19/5/2019). Juventus berhasil mengunci titel juara Liga Italia 2018/2019. (AP Photo/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Turin - Bergabungnya Matthijs de Ligt kembali menegaskan ambisi Juventus menjadi raja sepak bola. Klub berjuluk Si Nyonya Tua itu ingin menjadi klub nomor satu di Eropa dan dunia.

Juventus mendominasi Italia dalam delapan tahun terakhir dengan memenangkan trofi Serie A secara beruntun. Mereka sudah menobatkan diri sebagai salah satu klub terkuat di Eropa.

Akan tetapi, trofi Liga Champions masih belum mampu diraih. Juventus begitu penasaran meraih trofi paling bergengsi di level klub tersebut. Trofi ini terakhir kali dimenangkan 1996.

Itulah alasan yang mendorong Juventus mendatangkan pemain seperti Cristiano Ronaldo dan Matthijs de Ligt. Mengutip Sky Italia, langkah-langkah Juventus untuk jadi raja Eropa terdeteksi dalam 5 langkah perkembangan yang sudah dan sedang dilakukan.

Berikut 5 langkah Juventus untuk menjadi raja Eropa:

 


1. Memulai dari Posisi Terendah

Pada tahun 2006, sejumlah bintang Juventus pergi karena klub mereka harus degradasi akibat kasus calciopoli. Namun ada enam bintang yang memutuskan untuk tetap setia bertahan bersama La Vecchia Signora, berikut keenam pemain tersebut. (Kolase Foto dari AFP)

Juventus menghantam jurang pada tahun 2006 tersebab skandal Calciopoli. Juve harus rela merosot ke Serie B dan kehilangan gelar juara Serie A 2005 dan 2006.

Minus 9 poin, Juve berhasil memuncaki divisi kedua dan lansung kembali ke papan atas. Namun, kembali ke Serie A bukan berarti mudah, Juve berjuang keras selama beberapa tahun sampai kedatangan Andrea Agnelli.


2. Rumah Baru

Markas Juventus, Allianz Stadium di Turin, Italia. (AFP Photo/Marco Bertorello)

Salah satu momen kunci dalam perkembangan Juventus terjadi pada September 2011, tepat ketika Juventus Stadium diresmikan. Pada laga itu, Juve berhasil mengalahkan Parma 4-1.

Stadion ini jelas mencuri perhatian penikmat sepak bola Italia. Juventus Stadium mempertimbangkan kedekatan penonton dengan lapangan, meniru stadion-stadion di Inggris.

Namun, yang benar-benar menjadi keunggulan Juve adalah stadion tersebut merupakan stadion pertama yang dimilliki klub Italia. Fondasi yang penting bagi perkembangan klub.

 


3. Pembaruan Merek yang Kontroversial

Presiden Juventus Andrea Agnelli (kiri) dalam peluncuran logo baru Juventus. (dok. Juventus.com)

Langkah Juventus berikutnya adalah menciptakan brand alias merek yang lebih menarik. Akhirnya, perubahan itu terwujud pada tahun 2017 lalu.

Juve mengganti logo lama dengan logo baru yang lebih sederhana. Hanya huruf J besar yang awalnya sempat menuai kontroversi.

Biar begitu, Juve tetap yakin. Logo baru itu dipilih untuk meningkatkan sense of belonging fans Juventus. Sederhana saja, seperti lambang Nike Swoosh yang populer atau tiga strip Adidas.

 


4. Strategi di Bursa Transfer

Juventus sukses merekrut bintang muda potensial ke skuad utama. Didatangkan gratis dari Man United, Paul Pogba sukses memenangakan banyak gelar serie A dan Coppa Italia (AFP/Marco Bertorello)

Banyak penikmat sepak bola yang mengkritik Juventus sebagai "klub doyan gratisan". Sebenarnya, apa yang salah dengan itu?

Kebijakan transfer Juventus merupakan salah satu yang terbaik di Eropa, dan itu terjadi berkat Beppe Marotta. Sebut saja Andrea Pirlo, Paul Pogba, Dani Alves, juga ada Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, dan Arturo Vidal.

Teranyar, ada Cristiano Ronaldo dan Matthijs de Ligt, juga Aaron Ramsey dan Adrien Rabiot yang gratis.

 


5. Kehadiran Cristiano Ronaldo

Bintang Juventus Cristiano Ronaldo. (AFP/Marco Bertorello)

Musim lalu, Juventus mengejutkan bursa transfer dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Hanya 105 juta poundsterling, Juve sudah mendapatkan pemain terbaik di Liga Champions.

Alasan Juve mendatangkan Ronaldo hanya satu: untuk membantu mereka menjadi juara Liga Champions. Tidak ada pemain lain yang sebaik Ronaldo jika sudah bicara soal Liga Champions.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya