Pahit Getir Pedagang Nasi Uduk dari Karawang Cari Modal Berangkat Haji

Neng Endit sehari-harinya berdagang nasi uduk. Usaha mengumpulkan pundi-pundi rupiah dilakukan sejak 9 tahun lalu atau tahun 2010.

oleh Abramena diperbarui 20 Jul 2019, 12:00 WIB
Pedagang Nasi Uduk Naik Haji (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Neng Hartati Endit ( 51), warga Desa Cikampek Utara RT 04 RW 18 , Kecamatan Kotabaru, Karawang, akhirnya bisa berangkat ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini.

Neng Endit sehari-harinya berdagang nasi uduk. Usaha mengumpulkan pundi-pundi rupiah dilakukan sejak 9 tahun lalu atau tahun 2010.

Demi naik haji, setiap harinya ia menyisihkan hasil penjualan nasi uduk mulai Rp10 ribu hingga Rp50 ribu per hari.

"Menabung selama 9 tahun dari hasil jual nasi uduk, setiap hari diusahakan menabung baik kecil maupun besar," kata Neng Endit, Jumat (19/7/2019).

Neneng mengaku bukan hal yang mudah bagi dirinya untuk mengumpulkan uang dalam jumlah besar. Dukungan dari sang Suami, Karta (58) juga sangat membantu untuk menunaikan rukun islam kelima tersebut.

Penghasilannya sebagai penjual nasi uduk sangat tidak menentu. Kadang laris manis, namun kadang tak habis.

Tapi Neneng tetap yakin dan pada tahun 2011 lalu ia mendaftar meski hanya mengantongi uang Rp5 juta.

"Soal rumah saya reyot dan jelek tak jadi masalah, yang penting saya bisa naik haji," ujar dia.


Sempat Khawatir

Pedagang Nasi Uduk Naik Haji (Liputan6.com/Abramena)

Neng juga menceritakan pahit getirnya berjualan nasi uduk. Karena banyaknya warga lain yang berjualan makanan yang sama.

Sehingga pendapatannya kian merosot dan sempat membuat dirinya khawatir jika niatnya berhaji tidak terlaksana.

"Walaupun penghasilan berkurang, akhirnya mampu melunasi seluruh biaya pemberangkatan ke Tanah Suci," ucap Neneng.

Neng Hartati Endit, berangkat ke tanah suci tergabung dalam kloter 75 Bekasi, dan akan diterbangkan pada 29 Juli 2019 mendatang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya