Berebut Kursi Menteri, PKB Sindir Kinerja Menag

Maman mengatakan, jabatan Lukman sebagai Menag perlu diganti

oleh Fachrur Rozie diperbarui 20 Jul 2019, 12:33 WIB
Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq (kiri) saat menjadi pembicara dalam diskusi polemik bertema 'Buruk Kinerja Kabinet Terbelah' di Jakarta, Sabtu (9/1). Diskusi membahas mengenai wacana reshuffle kabinet jilid II. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq menyebut, Lukman Hakim Syaifudin gagal menjabat Menteri Agama (Menag). Menurut Maman, Menag Lukman tak hanya gagal dalam kinerja, melainkan juga gagal membenahi Kementerian Agama.

"Gagal, betul gagal, bukan hanya soal kinerja. Bapak datang deh ke Lapangan Banteng, tidak pernah ada sebuah Kementerian yang parkirnya paling jelek kecuali Kementerian Agama. Parkirnya saja jelek apalagi menterinya," ujar Maman dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2019).

Maman mengatakan, jabatan Lukman sebagai Menag perlu diganti. Hanya saja, Maman menyebut itu hak prerogatif Presiden Jokowi.

"Tanyain Pak Jokowi dong, karena sesungguhnya, siapa pun nanti yang Jokowi tunjuk, dia harus orang yang berani, petarung, dia harus konsisten terhasap NKRI dan Pancasila," kata Maman.

Maman menyindir Lukman yang diduga terlibat tindak pidana suap jual beli jabatan di Kementerian Agama yang menjerat mantan Ketum PPP Romahurmuziy alias Romi.

"Menteri Agama (Menag) bukan hanya sekedar bagi-bagi kekuasaan, bukan hanya sekedar yang ini pantas, masukin (dalam jabatan di Kemenag)," kata dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


PPP Membela

Wakil Sekjen DPP PPP Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi Achmad Baidowi memberikan keterangan di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (12/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara politisi PPP Achmad Baidowi menganggap, wajar pernyataan yang dilontarkan Maman. Sebab, menurut Baidowi, Maman merupakan salah satu calon Menag pada periode kedua pemerintahan Jokowi.

"Iya orang yang mau menggantikan harus begitu," kata Baidowi.

Lebih lanjut Baidowi menyebut sejatinya Maman tak bisa menilai kinerja Menag Lukman hanya dari kasat mata. Menurut Baidowi, ada lembaga negara yang bekerja untuk mengukur kinerja sebuah Kementerian, yakni Badan Pemeriksa Keuangan.

"Kemenag mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP), Pak Lukman juga mendapat penghargaan haji terbanyak dan terbesar di dunia, saya kira ada sisi positif, kan enggak semua orang sempurna," kata Baidowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya