Liputan6.com, Jakarta - Toyota semakin serius untuk membuka lebar pasar kendaraan ramah lingkungan, khususnya hybrid dan plug-in hybrid di Indonesia. Bahkan, raksasa asal Jepang ini terus menegaskan jika bakal ada mobil emisi rendah tersebut dengan banderol murah.
Dijelaskan Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), memang saat pertama memasarkan mobil hybrid di Tanah Air, masih memulai dengan harga yang cukup mahal, bahkan mencapai Rp1 miliar. Namun kini, Toyota sudah memiliki model yang lebih terjangkau, sekitar Rp500 jutaan, yaitu Toyota C-HR hybrid.
Advertisement
"Targetnya, memang untuk menaikan penjualan ke arah 100 atau 200-an unit. Ke depannya, berbicara dengan pemerintah, rasanya Toyota juga arahnya ingin loklisasi (produksi mobil hybrid di Indonesia," jelas Anton saat ditemui di gelaran GIIAS 2019, di ICE BSD, Tangerang Selatan.
Lanjut Anton, dengan produksi lokal tersebut, pastinya harga bakal lebih murah dan penerimaan di pasar juga akan lebih baik. Tapi, permasalahannya saat ini, adalah belum kunjung diterbitkannya regulai yang mendukung perkembangan kendaraan elektrik, seperti pajak dan lainnya.
"Pak JK (Wakil Presiden RI) bilang kan keluar tahun ini, dan jika sudah keluar itu akan jelas. Bahkan, mobil hybrid yang saat ini harganya Rp500 juta bisa turun, bahkan tanpa lokalisasi bisa Rp400 juta dan menambah pasar," tegasnya.
Meskipun sudah berkomitmen bakal menghadirkan mobil hybrid atau plug-in hybrid dengan banderol yang lebih terjangkau, tapi pihak Toyota sendiri masih menutup rapat keran informasi mengenai model apa yang bakal menjadi mobil hybrid murahnya tersebut.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Toyota Produksi Mobil Hybrid 2022
Toyota menunjukan keseriusannya dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan, seperti hybrid, plug-in hybrid, dan listrik murni di Indonesia. Bahkan, raksasa otomotif asal Jepang ini sudah berkomitmen dengan rencana investasinya sebesar US$ 2 miliar atau setara lebih dari Rp28 triliun.
Dijelaskan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono, investasi tersebut melanjutkan dari yang sebelumnya.
"Dulu pada periode pertama, setelah Pak Jokowi (Presiden RI) ke TMC pada 2014, dan investasi pertama dari 2015 hingga 2019. Kini disampaikan, pada periode berikutnya, 2019 sampai 2023 kita berkomitmen untuk berinvestasi lebih dari Rp28 triliun," jelas Warih saat ditemui di booth Toyota GIIAS 2019, di ICE BSD, Tangerang Selatan.
Lanjutnya, untuk realisasi investasi baru ini masih dalam rencana. Namun yang sudah pasti, termasuk pengembangan dan produksi kendaraan elektrik.
"Kita ingin memulai produksi lokal untuk hybrid pada 2022. Bersamaan dengan itu, kita ingin kendaraan listrik bisa diterima masyarakat dengan baik, di dalamnya termasuk regulasi agar harganya tidak begitu jauh dengan mobil konvensional, volume baik, jadi baik mobil listrik dan komponen utamanya memiliki skala ekonomi yang bagus," tegas Warih.
Advertisement