Liputan6.com, Jakarta Bali adalah destinasi favorit pilihan banyak wisatawan. Hal ini sudah dirasakan Air New Zealand. Bahkan, maskapai asal Negeri Kiwi ini bahkan menaikkan kapasitas seat hingga 80% pada tahun depan. Rencananya, penambahan seat akan dilakukan tahun 2020.
“Bali memang menjadi destinasi wisata favorit masyarakat New Zealand. Popularitasnya tinggi. Hal ini tentu menjadi peluang bisnis yang bagus. Dengan potensinya, Air New Zealand akan memperpanjang musim terbangnya menjadi lebih dari 2 bulan. Artinya, ada penambahan kapasitas kursi signifikan,” kata Air New Zealand Chief Revenue Officer Cam Wallace, kemarin.
Advertisement
Air New Zealand akan menyediakan 30 Ribu lagi seat tambahan. Hal ini tentu positif bagi wisatawan Negeri Kiwi. Sebab, aksesibilitas menuju Bali makin optimal. Ketersediaan jumlah tiketnya banyak.
“Dengan menaikkan kapasitas, nantinya ada tambahan 50 penerbangan ekstra. Ini tentu memudahkan wisatawan. Mereka semakin mudah mengakses keindahan Bali,” kata Wallace. Memberikan kemudahan, Air New Zealand berencana melakukan flight hingga 6 kali sepekan. Namun, rencana ini masih menunggu persetujuan para regulator. Layanan flight reguler tersebut bisa dinikmati pada rentang 11 April hingga 24 Oktober 2020.
Informasi lebih lanjut, silahkan klik airnewzealand.co.nz. Ada 2 kelas yang ditawarkan, yaitu ekonomi dan bisnis. Harganya pun kompetitif. Khusus pada 11 April 2020, kelas ekonomi poros Auckland-Denpasar diberi banderol mulai USD541 per pax. Untuk hari normal, harga tiket berkisar USD823 hingga USD833 per pax.
Kelas ekonominya terbagi dalam 4 kategori. Banderol USD541 per pax untuk kategori Seat, lalu Seat+Bag dihargai USD571 per pax. Kategori The Works sekitar USD621 per pax, lalu USD968 per pax untuk Premium Economy. Untuk kelas bisnis, Air New Zealand memberi harga USD1.558 per pax pada 11 April 2020. Padahal, di hari normal kelas bisnis dibanderol hingga USD4.046 per pax. Tiket-tiket tersebut sekarang ini sudah bisa dipesan.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengungkapkan, bisnis dengan poros utama destinasi Bali selalu menguntungkan dan berkembang.
“Destinasi Bali memang sangat kompetitif. Bisnis yang dikembangkan dengan memakai poros utama ini selalu tumbuh menjanjikan. Minat pasar mancanegara terhadap destinasi Bali sangat tinggi. Air New Zealand sangat peka menangkap potensi ini. Secara khusus, kami menyambut baik rencana penambahan seat untuk tahun depan,” ungkap Rizki.
Air New Zealand saat ini baru mengoperasikan 3 flight per pekannya. Aktivitas itu sudah dibuka sejak Juni hingga Oktober 2019. Menunjang mobilitasnya, Air New Zealand menggunakan moda transportasi Boeing 787-9 Dreamliner. Aktivitas tersebut pun dinaikan menjadi 4 flight per pekan sepanjang masa libur sekolah di Negeri Kiwi.
“Menaikan kapasitas angkut itu positif bagi Bali. Artinya, pergerakan wisatawan dari New Zealand akan naik. Secara ekonomi tentu bagus bagi industri yang ada di dalamnya. Dengan penambahan seat, keuntungan Air New Zealand makin besar,” terang Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV (Australia, Selandia Baru, Oceania) Kemenpar Edy Wardoyo.
Ditopang profil menjanjikan, pergerakan wisatawan New Zealand positif pada beberapa tahun terakhir. Sepanjang 2018, tren kunjungan wisatawan New Zealand naik 20,03% dari tahun sebelumnya. Angka riil kunjungannya 128.324 orang.
Pada 2017, jumlah kunjungannya sekitar 106.941 orang. Jumlah ini naik 2% karena pada 2016 arus masuk wisatawan Negeri Kiwi berjumlah 105.393 orang. Mengacu arus masuk wisman Januari-November 2018, Negeri Kiwi punya Top 3 destinasi favorit.
Ada Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau (Kepri). Untuk Bali, pergerakan wisatawannya sekitar 102.982 orang. Arus masuk ke Jakarta mencapai 8.103 orang. Tanjung Uban (Kepri) ada di strip berikutnya dengan 2.053 orang. Selain Tanjung Uban, Batam (Kepri) juga menjadi alternatif dengan arus 1.791 orang wisatawan.
“Kami tentu gembira dengan kebijakan Air New Zealand untuk tahun depan. Penambahan seat tentu jadi sebuah keharusan. Apalagi, menggunakan Bali sebagai poros utama memang selalu positif. Pasar di dunia sudah mengenal keindahan alam dan budaya Bali. Amenitasnya juga luar biasa di sana,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN.