Liputan6.com, Washington DC - Ribuan orang di Amerika Serikat, sepanjang akhir pekan ini, merayakan 50 tahun pendaratan manusia pertama di Bulan.
Proyektor raksasa memantulkan gambar-gambar dari misi Apollo 11 --misi pendaratan manusia pertama di Bulan-- ke tugu Monumen Washington di Ibu Kota, demikian seperti dilansir BBC, Minggu (21/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pada Jumat 19 Juli malam, pertunjukan 17 menit yang menampilkan gambar-gambar dari pendaratan di Bulan diproyeksikan ke Monumen Washington di DC, sementara kerumunan orang menonton dari National Mall.
Momen Bersejarah
Pada 20 Juli 1969, wahana Eagle dari Apollo 11 mendarat di Tranquility Base.
Beberapa jam kemudian, pada 21:56 CT (0356 GMT), Neil Armstrong membuat sejarah dengan menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan.
Awalnya terinspirasi oleh persaingan Perang Dingin AS dengan Uni Soviet, misi tersebut sekarang dikenang sebagai momen ikonik bagi para penikmat bintang di seluruh dunia.
Badan Antariksa AS (NASA) juga menandai peringatan tersebut dengan menyiarkan rekaman peluncuran secara online. Siaran itu bertujuan untuk memberikan generasi baru kesempatan untuk melihat momen bersejarah yang ditonton oleh setengah miliar orang 50 tahun lalu.
Simak video pilihan berikut:
Perayaan hingga ke Paris
Kota-kota secara global telah mengadakan acara untuk merayakan momen bersejarah itu, termasuk di pusat pengunjung NASA Space Center Houston, dekat lokasi peluncuran Apollo 11.
Personel militer memasang layar parasut, dan pertunjukan live band. Hitung mundur gaya Tahun Baru juga akan menandai momen langkah pertama Armstrong.
Artefak dari misi tersebut telah dipamerkan di Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Smithsonian di Virginia, termasuk pakaian luar angkasa yang dikenakan Armstrong.
Museum Penerbangan di Seattle juga memutarkan rekaman asli pendaratan, menciptakan ruang tamu tahun 1969 lengkap dengan TV klasik masa itu.
Grand Palais di Paris menandai misi bersejarah dengan sebuah pameran yang berfokus pada Bulan. Pertunjukan itu, yang dibuka pada April dan ditutup pada hari Senin 22 Juli, menampilkan replika raksasa Bulan yang menggantung dari langit-langit kaca gedung.
Advertisement
'Elang Mendarat'
Armstrong, sang komandan misi Apollo 11, mengatakan saat mendarat, "Houston, Tranquility Base di sini. Eagle telah mendarat." Houston merujuk pada pusat kontrol misi Badan Antariksa AS (NASA).
Charlie Duke, komunikator NASA, merespons dari kontrol misi di Houston: "Roger, Tranquility. Kami mendengar Anda di darat. Anda sempat membuat banyak orang sulit bernapas (menunggu kabar Anda). Kami (kini) bernapas lagi."
Beberapa jam kemudian, ketika sang astronaut pertama kali melangkah ke permukaan Bulan, Armstrong mengucapkan kalimat bersejarah: "Satu langkah kecil untuk seorang pria, satu lompatan raksasa untuk umat manusia (It's one small step for man, one giant leap for mankind)."
Saat itu, Armstrong tak sendiri. Jejaknya kemudian diikuti oleh rekan awak Apollo 11 lain, Buzz Aldrin. Sementara Michael Collins, sesama rekan misi, tetap mengorbit di Bulan untuk memegang kontrol komunikasi.
Perayaan Kehormatan di Florida
Pada jamuan kehormatan yang digelar pemerintahan AS, Wakil Presiden Mike Pence dan istrinya, Karen, menyambut sang trio atau perwakilannya dalam sebuah perayaan di Kennedy Space Center, Florida.
Armstrong yang telah tutup usia pada 2012, diwakili oleh putranya, Rick.
Buzz Aldrin hadir sendiri, dan tetap gagah.
Sementara Collins absen. Faktor usia dan kesehatan mungkin yang membuatnya tak hadir dalam perayaan tersebut.
Pence mengatakan, Apollo 11 adalah satu-satunya peristiwa abad ke-20 yang "memiliki peluang untuk dikenang secara luas di abad ke-30".
Wakil presiden menegaskan kembali dorongan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membuat orang Amerika kembali ke Bulan pada tahun 2024.
Moonwalk One
This NASA-funded film details the July 1969 Apollo 11 mission to the moon and includes rocket development, space footage, and scenes from around the world as people watched the moon landing.
Dalam pesan presiden untuk menandai "Hari Eksplorasi Luar Angkasa", Trump mengatakan: "Eksplorasi berkelanjutan yang membentang dari Bumi kita ke Bulan dan ke permukaan Mars akan mengantar era baru kecerdikan Amerika, menarik individu yang tak terhitung ke bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, matematika, dan pertahanan."
Aldrin, orang kedua yang berjalan di Bulan, mencuit pada Sabtu 20 Juli: "Hari ini, Amerika memantapkan tantangan besar untuk selamanya: Kami sampai di sana pertama. Kami mendarat di Bulan dengan 250 juta orang Amerika mengawasi kami.
"Misi itu milik mereka semua, dan generasi Amerika masa depan yang bermimpi untuk mencapai Bulan sekali lagi."
Michael Collins, anggota kru ketiga, mengatakan kepada Fox News bahwa ia "tidak terlalu sering" memikirkan misi itu.
"Aku menjalani kehidupan yang tenang," katanya.
"Saya akan berjalan menyusuri jalan saya di malam hari, ketika hari mulai gelap, dan saya merasakan sesuatu di bahu kanan saya --dan saya melihat ke atas dan melihat sepotong lingkara perak kecil di langit dan berpikir, 'Oh, itu Bulan! Aku pernah disana!'."
Advertisement