Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang potensi gempa dan tsunami di wilayah Pantai Selatan Jawa dengan ketinggian 20 meter menyebar di media sosial. Bahkan masyarakat Cilacap disebut telah mengungsi ke tempat lebih aman.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono meminta masyarakat di Cilacap dan sekitarnya tidak perlu mengkhawatirkan terkait tsunami.
Advertisement
Dia menegaskan, sikap waspada tetap harus dilakukan. Namun begitu, BMKG meminta agar masyarakat tidak terlalu takut dan khawatir berlebihan, karena malah membuat tidak produktif dan mengganggu aktivitas kehidupan normal.
"Apalagi mengungsi, maka tidak perlu dilakukan, karena tidak ada dasar untuk melakukan pengungsian," ujar Daryono kepada Liputan6.com, Minggu (21/7/2019).
Dia menambahkan, gempa kuat hingga saat ini belum dapat diprediksi kapan terjadinya, di mana lokasinya, dan berapa kekuatannya.
"Kapan gempa akan terjadi belum ada yang tahu, sehingga jangan mudah percaya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pinta dia.
Tidak Keluarkan Peringatan Dini
Saat ini BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami di Cilacap dan daerah lainnya di Indonesia. Sehingga masyarakat tidak perlu takut dan khawatir beraktivitas di pantai.
"Kepada masyarakat di pesisir selatan Jawa tetaplah beraktivitas normal seperti biasa, tetap bekerja, tetap produktif dengan melakukan aktivitas usaha di pantai," ujar dia.
BMKG, tegas Daryono, akan selalu siap memberi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami jika memang terjadi gempa yang berpotensi tsunami.
Advertisement