Para Delegasi Festival Seni Lintas Budaya 2019 Apresiasi Kota Surabaya

Para delegasi festival seni lintas budaya mengapresiasi kegiatan festival seni lintas budaya 2019 atau Surabaya Cross Culture Festival

Oleh SuaraSurabaya.net diperbarui 21 Jul 2019, 22:00 WIB
Surabaya Cross Culture International 2019 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Surabaya - Para delegasi festival seni lintas budaya mengapresiasi kegiatan festival seni lintas budaya 2019 atau Surabaya Cross Culture Festival bertema folk and art. Delegasi itu berasal dari 12 negara dan lima provinsi yang hadir di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada Minggu 21 Juli 2019.

Tidak sedikit dari mereka mengaku senang bisa berpartisipasi pada 2019. Mereka juga menilai, sambutan dan pelayanan yang diberikan selama ini sangat baik. Tidak terkecuali, sifat masyarakat Surabaya yang menurut mereka sangatlah ramah. 

Seperti yang disampaikan salah satu delegasi dari Italia. Pihaknya menilai, festival ini sangat dipersiapkan secara matang. Pihaknya juga merasa beruntung terlibat untuk tahun ini. Selain sambutan masyarakat yang ramah, Surabaya bagi mereka adalah kota yang bersih. 

"Ini adalah kedua kalinya bagi kami. Acara ini bagi kami persiapannya sangat luar biasa matang. Sangat senang berada di sini, orangnya ramah-ramah juga. Ini kota yang sangat menyenangkan dan bersih," kata perwakilan dari Italia, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Minggu (21/7/2019).

Perwakilan dari Polandia juga menyampaikan apresiasinya. Selain bersih, mereka menilai Surabaya mempunyai banyak budaya. Mereka pun tertarik menetap lebih lama untuk mempelajari budaya di Indonesia termasuk Surabaya. 

"Kami sering mengikuti festival serupa. Salah satu yang tidak ketinggalan festival ini. Kami sangat tertarik dengan Indonesia dan Surabaya. Saya rasa, saya ingin menambah waktu untuk berada di sini," kata delegasi Polandia. 

Hal serupa juga disampaikan delegasi lainnya secara bergantian. Tidak hanya dari negara luar, perwakilan 5 provinsi di Indonesia juga menyampaikan apresiasinya terhadap festival lintas budaya ini. 

"2011 kami mengikuti festival lintas budaya ini. Tahun ini kami diundang kembali. Satu kata, Surabaya sangat luar biasa. Dari 2011-2019 perkembangannya sangat banyak. Apalagi dengan berkegiatan ini, yang dulunya tidak ada pementasan dan karnaval, sekarang ada. Semoga makin berkembang," kata perwakilan dari Kota Pangkalpinang. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Risma Ingin Surabaya Jadi Kota Pariwisata Lewat Festival Ini

Surabaya Cross Culture International 2019 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, festival seni lintas budaya bertema Surabaya Cross Culture International Folk and Art 2019 resmi dibuka pada Minggu, 21 Juli 2019. Sejumlah negara dari empat benua dan lima provinsi di Indonesia telah menampilkan keunikan budayanya masing-masing.

Jumlah peserta yang berpartisipasi pada 2019 lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) mengharapkan, kegiatan yang digelar setiap tahun bisa menambah kepercayaan dunia internasional terhadap Surabaya. Dia optimistis, peserta Surabaya Cross Culture bakal bertambah pada 2020.

Tujuan mengundang berbagai negara ini, menurut Risma untuk saling mengenal dan mempelajari budaya dari beberapa anak. Hal ini diharapkan juga bisa meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak. Terutama mempersiapkan era perdagangan bebas pada 2020 seperti yang ditetapkan World Trade Organization (WTO).

"Artinya keterbukaan dunia ini sudah menjadi sesuatu yang harus kita siapkan. Ini adalah suatu tantangan, kesempatan, dan peluang untuk kita bisa hidup dibelahan dunia manapun ke depan," ujar Risma seperti dilansir suarasurabaya.net.

Festival lintas budaya pada 2019 diikuti sebanyak 13 negara. Hal itu antara lain Jepang, India, Polandia, Ceko, Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Rusia, Meksiko, Thailand, Italia dan Guangzhou. Korea Selatan terpaksa tidak bisa hadir karena faktor cuaca.

Lalu ada lima lintas provinsi yang turut berpartisipasi yakni Kabupaten Banggai, Pangkalpinang, Kota Solok, Jawa Barat dan Bali.

"Tahun ini, Korea tidak bisa terbang karena ada badai. Kita akan berusaha untuk menambah terus negara yang ikut berperan serta untuk ini. Tapi saya yakin tahun depan akan banyak lagi. Mudah-mudahan ini bisa mengukuhkan Surabaya menjadi kota pariwisata," ujar Risma.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya