Jakarta - Kekalahan di final Indonesia Open 2019 tak membuat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kecewa. Mereka cukup puas meski kalah 19-21, 16-21 dari Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Minggu (20/7/2019).
Bermain di Istora Senayan, pertandingan awalnya berlangsung sengit pada gim pertama. Terjadi saling mengejar poin meskipun akhirnya Kevin/Marcus berhasil menang 21-19.
Baca Juga
Advertisement
Pada gim kedua, perlawanan Ahsan/Hendra hanya bertahan sejenak. Setelah interval, mereka semakin tertekan dan harus menyerah 16-21 dalam pertaningan yang berakhir 28 menit itu.
"Kalau dari kami sih tetap saja kami tidak muluk-muluk juga. Jadi, semifinal Indonesia Open 2019 itu ya realistisnya. Itu target awal dari kami," kata Ahsan usai pertandingan.
Sementara itu, Hendra mengakui permainan Kevin/Marcus memang lebih baik. Mereka kewalahan meladeni pukulan-pukulan keras The Minions.
"Mereka lebih bagus dari kami. Permainannya lebih cepat, power pukulannya lebih kencang. Jadi, ini pertandingan yang tidak mudah," ujar Hendra.
Indonesia Open 2019 menjadi final ketiga yang dimainkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Pada dua edisi sebelumnya Ahsan/Hendra berhasil menjadi juara pada 2013 dan runner-up pada 2014.
Satu Guru, Satu Ilmu
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menyebut kemenangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Indonesia Open 2019 diraih karena sudah saling mengenal gaya permainan. Hal itu terbilang lumrah karena kedua pasangan tersebut sama-sama diasuh pelatih Herry Iman Pierngadi.
"Sebenarnya dari segi tipe permainan, kami dilatih dengan cara yang sama. Jadi, ya kurang lebihnya mereka juga sudah tahu kebiasaan-kebiasaan kami," kata Ahsan.
"Di Indonesia Open 2019 ini mereka lebih unggul. Kami juga terkadang banyak melakukan kesalahan karena tekanan dari mereka," ujar Ahsan.
Dengan kemenangan ini, Kevin/Marcus semakin unggul karena sudah memenangi tujuh pertandingan. Adapun Ahsan/Hendra sejauh ini baru berhasil meraih dua kemenangan melawan The Minions.
Sumber: Bola.com
Advertisement