Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda ingin memiliki tidur yang nyenyak, mandilah sekitar satu sampai dua jam sebelum melakukannya. Selain itu, gunakanlah air hangat.
Para peneliti dari Cockrell School of Engineering, The University of Texas of Austin, Amerika Serikat melakukan analisa pada 5.322 studi yang mengaitkan pemanasan tubuh dengan air seperti mandi di air hangat atau panas, dengan kualitas tidur yang meningkat.
Advertisement
Mereka menemukan bahwa mandi sekitar 90 menit dengan air hangat bersuhu 104 sampai 109 derajat Fahrenheit (40 sampai 42 derajat Celsius), secara signifikan meningkatkan kualitas tidur seseorang.
"Ketika kami melihat melalui studi yang diketahui, kami melihat perbedaan yang signifikan dalam hal pendekatan dan temuan," kata Shahab Haghayegh, penulis utama studi dari Departemen Teknik Biomedis seperti dilansir dari EurekAlert pada Senin (22/7/2019).
"Satu-satunya cara untuk membuat penentuan yang akurat apakah tidur sebenarnya bisa ditingkatkan, adalah dengan menggabungkan semua data di masa lalu dan melihatnya melalui lensa yang baru," tambahnya.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Menurunkan Suhu Tubuh Secara Alami
Mereka juga menemukan bahwa apabila seseorang mandi air hangat dengan waktu yang direkomendasikan dalam studi ini, kecepatan tertidur setidaknya lebih cepat hingga 10 menit.
Temuan ini menyatakan bahwa mandi air hangat merangsang sistem termoregulasi tubuh, menyebabkan peningkatan sirkulasi darah dari bagian internal inti tubuh ke wilayah periferal tangan dan kaki. Ini menghilangkan panas tubuh secara efisien dan menyebabkan penurunan suhu tubuh.
Sehingga, apabila mandi dilakukan pada waktu biologis yang tepat, mereka akan membantu proses sirkadian secara alami dan meningkatkan peluang tidur lebih cepat. Tidak hanya itu, kualitasnya juga dinilai lebih baik.
Berbagai penelitian juga telah menyatakan bahwa ketika tidur, suhu tubuh akan turun dan kemudian naik ketika sudah waktunya bangun. INi bertindak seperti alarm biologis. Maka dari itu, siklus ini penting dalam mencapai kualitas dan kecepatan tidur.
Studi ini dipublikasi di jurnal Sleep Medicine Reviews.
Advertisement