Liputan6.com, Jakarta - Masalah kelaparan di dunia belum selesai. Bahkan, sebuah laporan yang dirilis oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, 820 juta orang tidak makan dengan cukup pada 2018.
Angka tersebut naik dari 811 juta di tahun 2017. Ini menjadi tantangan besar dunia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menargetkan Nol Kelaparan pada 2030.
Advertisement
Hal ini membuat laju pengurangan anak mengalami kekerdilan dan jumlah bayi lahir dengan berat badan rendah menjadi lambat.
"Tindakan kita untuk mengatasi tren yang meresahkan ini harus lebih berani, tidak hanya dalam sebuah skala tetapi juga dalam hal kolaborasi multisektoral," tulis Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund for Agricultural Development (IFAD), UN Children’s Fund (UNICEF), World Food Programme (WFP) dan World Health Organization (WHO)
Dikutip dari laman resmi WHO pada Rabu (24/7/2019). setidaknya pada tahun 2018, satu dari sembilan orang di dunia menderita kelaparan. Angkanya adalah 821,6 juta orang.
Dua wilayah penyumbang terbesar adalah negara-negara di Asia (513,9 juta) dan Afrika (256,1 juta).
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Lebih dari 20 Persen Anak di Dunia Terkena Stunting
Laporan tersebut menyatakan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah adalah 20,5 juta atau satu dari tujuh anak.
Sementara, anak di bawah 5 tahun yang terkena stunting adalah 21,9 persen atau 148,9 juta dan anak di bawah 5 tahun yang terkena wasting adalah 49,5 juta atau 7,3 persen.
Di sisi lain, laporan tersebut mencatat bahwa obesitas dan kelebihan berat badan meningkat di seluruh wilayah. Khususnya di kalangan anak-anak usia sekolah dan orang dewasa.
Anak di bawah 5 tahun yang kelebihan berat badan adalah 40 juta orang atau 5,9 persen; anak-anak dan remaja usia sekolah yang kelebihan berat badan mencapai 338 juta; dan orang dewasa obesitas adalah 13 persen atau satu dari delapan orang.
Advertisement