Fitch Dongkrak Peringkat Utang Jangka Panjang Lippo Karawaci Jadi B-

Fitch menyatakan penguatan likuiditas Lippo Karawaci serta terbatasnya risiko pembiayaan kembali sebagai dua dari beberapa faktor utama di balik peningkatan peringkat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Jul 2019, 13:15 WIB
Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun 100 ribu rumah dengan nilai investasi Rp 100 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan bahwa Fitch Ratings (Fitch) telah menaikkan peringkat kredit jangka panjang mata uang asing dan lokal menjadi B-, dari CCC+.

Fitch juga menaikkan peringkat nasional jangka panjang LPKR menjadi BB + (idn) dari BB- (idn), yang merupakan kenaikan dua tingkat. Prospek peringkat adalah Stabil.

CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, perseroan sangat senang dengan peningkatan peringkat oleh Fitch dan sebelumnya juga oleh S&P, yang merupakan penegasan kekuatan rencana perubahan Lippo Karawaci hanya dalam waktu empat bulan.

Status Lippo Karawaci sebagai perusahaan yang lebih stabil dan dikelola dengan baik tidak hanya akan mendapatkan kembali kepercayaan para pembeli, tetapi juga akan membangun kemitraan baru yang akan memperluas jangkauan perseroan ke lebih banyak orang Indonesia.

"Kami sadar akan banyaknya tantangan di masa depan, namun kami akan tetap bijaksana dalam memanfaatkan peluang-peluang usaha yang muncul di bisnis hunian," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (22/7/2019).

Dalam laporannya, Fitch menyatakan bahwa penguatan likuiditas Lippo Karawaci serta terbatasnya risiko pembiayaan kembali sebagai dua dari beberapa faktor utama di balik peningkatan peringkat tersebut, perlu digaris-bawahi bahwa sekarang Lippo Karawaci memiliki fleksibilitas pembiayaan yang memadai untuk memenuhi biaya operasional, beban bunga dan pembayaran hutang pada saat jatuh tempo hingga akhir tahun 2020.

Fitch belum memperhitungkan faktor penjualan Lippo Mall Puri ke dalam hal pemeringkatan tahun 2019, tetapi beropini bahwa hasil bersih dari penjualan tersebut dapat memperkuat likuiditas LPKR yang mana akan membantu Lippo Karawaci untuk memenuhi biaya operasional serta kewajiban pembayaran hutang hingga akhir tahun 2021.

 


S&P Naikkan Peringkat Kredit Lippo Karawaci Jadi B-

Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun 100 ribu rumah dengan nilai investasi Rp 100 triliun.

Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan kenaikan peringkat kredit jangka panjang menjadi B- dengan prospek stabil dari S&P. Sebelumnya, utang perseroan diganjar peringkat CCC+.

S&P juga menaikkan peringkat obligasi jangka panjang LPKR dari CCC+ ke B- serta menghapus peringkat LPKR dari Credit Watch.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, peningkatan peringkat kredit ini merupakan penegasan atas perbaikan likuiditas LPKR secara signifikan. 

"Tim manajemen bersama dengan saya akan fokus pada pencapaian target operasional dengan menyelesaikan proyek-proyek utama kami yang sedang berjalan dan akan meluncurkan proyek hunian baru. Sambil memastikan untuk berhati-hati dalam belanja modal dan menjaga arus kas agar stabil," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Prospek stabil mencerminkan ekspektasi S&P bahwa LPKR akan memiliki likuiditas yang cukup serta arus kas yang memadai untuk jangka waktu 12-18 bulan ke depan. Hal ini didukung oleh penawaran umum terbatas senilai USD 787,5 juta serta rencana penjualan aset.

Penjualan aset ritel Lippo Mal Puri berjalan dengan baik dan diharapkan akan rampung pada kuartal keempat 2019. S&P memperkirakan penjualan asset ritel tersebut akan menghasilkan arus kas masuk bersih sekitar USD 200 juta. Selain itu, S&P berharap Lippo Karawacimengurangi jumlah utang sewajarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya