Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus berupaya menyediakan tiket pesawat murah untuk masyarakat. Caranya adalah dengan membantu menekan pengeluaran maskapai.
Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono mengungkapkan saat ini pemerintah tengah mengkaji kemungkinan dibuatnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk industri penerbangan.
Dia menyebutkan dua grup maskapai nasional yakni Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group telah membuka peluang untuk sinergi dalam hal pemeliharaan pesawat (Maintenace, Repair, and Overhaul/MRO).
"Kalau misalnya Lion dan Garuda bisa menyatu, kami bisa fasilitasi tidak hanya insentif fiskal, tetapi juga non fiskal," kata dia, di kantornya, Senin (22/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan saat ini, Lion Air Group sudah memiliki dan tengah mengembangkan pusat MRO mereka di Batam, Kepulauan Riau melalui anak usahanya Batam Aero Technic (BAT). MRO tersebut berdiri di atas lahan seluas 30 hektare (Ha).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Biaya Perawatan Pesawat Lebih Murah
Dengan adanya KEK penerbangan, biaya maintenance maskapai dapat berkurang. Hal itu akan sangat mempengaruhi efisiensi perusahaan sebab biaya maintenance porsinya cukup besar yaitu 8 persen dari total pengeluaran.
Ke depannya, KEK industri penerbangan dapat dikembangkan tidak hanya melayani MRO saja, namun juga pengadaan industri komponen pesawat, suku cadang hingga ban pesawat yang dibebaskan bea masuk sebagai bentuk insentif fiskal.
"Tadi disampaikan sudah menjajaki MoU, sudah ada diskusi antara CEO Lion Air dan CEO Garuda Indonesia, jadi ini bukan ide baru," ujarnya.
Sementara itu, Garuda Indonesia Group juga telah memiliki fasilitas MRO melalui anak usahanya PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Tbk berlokasi di kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Selain itu, Garuda Indonesia memiliki kerja sama operasi (KSO) dengan Merpati Maintenance Facility (MMF) di Surabaya.
Advertisement