Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian seorang korban pesawat Cessna yang jatuh di Sungai Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (23/7/2019) pagi ini.
Kepala Basarnas Jawa Barat, Deden Ridwansyah mengatakan, ada dua hal yang dikhawatirkan jadi hambatan tim penyelam yang mencari korban. Sebab, dua hal inilah yang dihadapi tim SAR pada pencarian Senin 22 Juli kemarin.
Advertisement
"Kendala pada jarak pandang yang terbatas dan lumpur di dasar sungai," kata Deden saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, ada 150 tim SAR gabungan yang dikerahkan dalam pencarian pesawat Cessna jatuh tersebut. Personel SAR ini merupakan gabungan dari sejumlah pihak. Mulai dari Basarnas hingga masyarakat.
Basarnas sendiri mengerahkan 18 orang untuk mencari korban pesawat Cessna yang jatuh.
"Untuk personel yang dikerahkan dari Basarnas 18 orang dan dibantu dari Polres Indramayu, Polair Indramayu, BPBD Indramayu, Koramil 1602 Sindang, PT Angkasa Supet Service dan masyarakat. Total personel yang terlibat kurang lebih 150 orang," ujar Deden.
Identitas Korban
Satu korban pesawat latih Cessna yang jatuh itu adalah M Salman Alfarisi. Pria berusia 24 tahun itu berasal dari Pasuruan, Jawa Timur.
Salman merupakan satu dari dua siswa Angkasa Aviation Academy (AAA) Pilot School Cirebon yang menjadi awak pesawat Cessna jatuh tersebut.
Sementara rekannya, Arthur Arfa selamat. Pria 23 tahun itu kemudian dilarikan ke rumah Bhayangkara Indramayu untuk mendapat perawatan.
"Kondisinya masih syok," kata Deden soal korban pesawat Cessna yang jatuh tersebut.
Advertisement