Hepatitis B Intai Ibu dan Janin, Lakukan Pencegahan Sebelum Hamil

Ibu yang hamil bisa menularkan virus hepatitis B ke bayi yang ada di kandungannya

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2019, 20:00 WIB
Ilustrasi ibu hamil rentan kena hepatitis B (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta - Hepatitis B merupakan penyakit menular yang menyerang fungsi hati. Hepatitis B dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui darah. Jika penyakit ini diabaikan berdampak pada hepatitis kronis yang mengakibatkan kanker hati.

Dibandingkan dengan virus HIV yang dapat menyebabkan AIDS, virus hepatitis B justru lebih ganas. Virus hepatitis B bila keluar melalui darah, maka virus masih akan tetap hidup satu hingga dua bulan.

"Virus hepatitis B kalau dia keluar tidak seperti HIV. Kalau HIV, dia (virus) langsung mati. Tapi kalau virus dia (hepatitis B) keluar, dia masih hidup. Kalau virus hepatitis B hidup kurang lebih satu sampai dua minggu," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Wiendra Waworuntu M.Kes pada Senin, 22 Juli 2019

 


Hepatitis Rentan Tertular dari Ibu ke Anak

Ibu Hamil Usahakan Tidak Terkena Virus Hepatitis B (Ilustrasi/iStockphoto)

 

Hepatitis B rentan diturunkan dari ibu ke anak. Penurunan tersebut akibat darah ibunya yang masuk malalui pembuluh darah bayi sejak dalam kandungan.

"Jika ibunya mengalami hepatitis B mengandung virus maka pada saat itulah, virus masuk kedalam pembuluh darah bayi," kata perwakilan Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia,  Dr dr Andri Sanityoso Sulaiman Sp.PD KGEH.

 


Terbebas dari Virus Hepatitis B

Biar ibu hamil tidak tertular virus Hepatitis B (Foto: iStockphoto)

 

Tentu setiap ibu tidak ingin anak yang di kandungan terlahir dengan penyakit hepatitis B. Oleh sebab itu pemberian imunisasi pasif (HBlg) dilakukan guna meringankan upaya perlindungan bayi dari bahaya terinfeksi hepatitis B dari ibunya.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa setiap tahunnya diperkirakan terdapat 120 ribu bayi yang akan terlahir dengan menderita hepatitis B. 95 persen di antaranya berpotensi mengalami hepatitis kronis yang berdampak pada risiko kanker hati.

Dikutip dari halaman resmi Kemenkes pada Senin, 22 Juli 2019, penularan hepatitis dari ibu ke anak memiliki kemungkinan 90 persen hingga 95 persen. Oleh sebab itu Kemenkes memprioritaskan deteksi dini penyakit hepatitis B pada ibu hamil.

Pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke bayi dapat dilakukan sengan pemberian HBO setelah bayi lahir kurun waktu kurang dari 24 jam. Serta pemberian imunisasi secara rutin dapat membantu terlindungi dari penularan hepatitis B pada anak.

Penulis : Eflien Anggelien

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya