Polisi saat bentrok dengan pengunjuk rasa di Old San Juan, Puerto Rico (22/7/2019). Para pengunjuk rasa menuntut agar Gubernur Ricardo Rossello mundur dari jabatannya setelah dalam pusaran skandal pesan teks daring tak senonoh dengan para stafnya. (AFP Photo/Joe Raedle)
Polisi menembakan gas air mata ke arah demonstran di Old San Juan, Puerto Rico (22/7/2019). Para pengunjuk rasa menyerukan Gubernur Rosselló untuk mundur setelah obrolan kelompok terbuka termasuk komentar misoginis dan homofobik. (AFP Photo/Joe Raedle)
Para pengunjuk rasa membakar sampah saat bentrok dengan polisi di Old San Juan, Puerto Rico (22/7/2019). Para pengunjuk rasa menuntut agar Gubernur Ricardo Rossello mundur dari jabatannya setelah dalam pusaran skandal pesan teks daring tak senonoh dengan para stafnya. (AFP Photo/Joe Raedle)
Pengunjuk rasa berlindung di belakang mobil saat bentrok dengan polisi di Old San Juan, Puerto Rico (22/7/2019). Para pengunjuk rasa menyerukan Gubernur Rosselló untuk mundur setelah obrolan kelompok terbuka termasuk komentar misoginis dan homofobik. (AFP Photo/Joe Raedle)
Pengunjuk rasa berlindung di balik tembok saat bentrok dengan polisi di Old San Juan, Puerto Rico (22/7/2019). Para pengunjuk rasa menuntut agar Gubernur Ricardo Rossello mundur dari jabatannya setelah dalam pusaran skandal pesan teks daring tak senonoh dengan para stafnya. (AFP Photo/Joe Raedle)
Polisi berjalan saat bentrok dengan pengunjuk rasa di Old San Juan, Puerto Rico (22/7/2019). Para pengunjuk rasa menyerukan Gubernur Rosselló untuk mundur setelah obrolan kelompok terbuka termasuk komentar misoginis dan homofobik. (AFP Photo/Joe Raedle)