2 Menteri Jokowi yang Menolak Menjabat Lagi di Periode Kedua

Jokowi mengungkapkan, akan mempertahankan sejumlah nama menteri untuk mengisi kabinet kerja jilid II. Namun begitu, ada sejumlah menteri yang menolak.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2019, 15:31 WIB
Suasana saat Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/4). Jokowi juga meminta proyek strategis yang dimulai pada 2017 untuk segera diselesaikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nama para menteri yang akan duduk di kursi kabinet Jokowi jilid 2 masih menjadi rahasia. Persoalan itu masih terus dibahas oleh parpol pengusung Jokowi dalam Pilpres 2019.

Namun begitu, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu mengungkapkan akan ada menteri yang kembali menjabat untuk Kabinet Kerja jilid II periode 2019-2024. Dia akan mempertahankan sejumlah nama menteri untuk mengisi kabinet kerja jilid II.

Siapa menteri yang akan bertahan? Namun, beberapa menteri sudah menyatakan tidak akan kembali menjabat lagi. Berbagai alasan mereka kemukakan kenapa menolak menjabat kembali menjadi periode untuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Berikut 2 Menteri Jokowi yang sudah mengisyaratkan menolak menjabat kembali:

1. Menteri Dalam Negeri

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menghimbau seluruh aparatur Pusat sampai daerah untuk membantu sosialisasi Pileg dan Pilpres Serentak Tahun 2019.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sudah memperkirakan tak dipilih kembali menjadi menteri dalam negeri. Menurutnya, dalam sejarah tidak pernah ada Mendagri menjabat sampai dua kali.

"Dalam sejarah, tidak ada Mendagri 2 kali (menjabat) itu, tidak ada," kata Tjahjo.

Jadi, Tjahjo tidak tahu apakah akan terpilih kembali atau tidak dalam Kabinet Kerja yang baru.

"Tidak tahu, itu haknya presiden. Dalam sejarah, hanya sekali," kata Tjahjo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menteri Agama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4). RDP tersebut membahas penambahan jumlah kuota haji tahun 1440 H/ 2019 M. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sekaligus politikus PPP mengaku tidak berminat kembali menjabat sebagai menteri pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia merasa sudah cukup menjalankan tugas seorang Menteri Agama saat ini.

"Tidak (jadi Menteri) saya sudah merasa lebih dari cukup," kata Lukman Hakim saat menghadiri Mukernas IV PPP di Kota Serang Banten, Jumat (19/7).

Lukman beralasan kenapa dirinya menolak menjabat sebagai menteri agama lagi. Ia menilai masih banyak kader PPP lain yang memiliki kemampuan dan integritas untuk menjadi menteri Jokowi.

"Di PPP lebih banyak yang lebih pantas dan mumpuni memiliki kepatutan dan kepantasan," katanya.

Sementara PPP sendiri sudah memberikan sinyal tidak akan menyorongkan nama Lukman. "Kami ini cenderung menganut prinsip gantian gitu ya. Jadi ini setuju semua kalau soal prinsip. Tapi sebagai partai kader, kami juga harus berikan kesempatan kader lain untuk bisa duduki jabatan-jabatan di pemerintahan," kata Sekjen PPP Arsul Sani

Lukman Hakim telah menjabat menjadi Menteri Agama sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Lukman kembali jadi Menteri Agama di era Jokowi-Jusuf Kalla.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya