Politikus Demokrat Mundur dari Pencalonan Ketua GP Ansor Jatim

Konferwil GP Ansor Jatim akan digelar 28 Juli di Malang.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 24 Jul 2019, 10:12 WIB
Acara Pra Konferwil GP Ansor Jatim di Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo. (liputan6.com/Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Bangkalan - Setelah namanya sempat muncul sebagai salah satu kandidat terkuat calon Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Hasani Zuber, Ketua GP Ansor Kabupaten Bangkalan menarik diri dari gelanggang pencalonan. Sikap itu ia ambil setelah musyawarah bersama keluarga.

Hasani yang sudah dua periode memimpin GP Ansor Bangkalan diminta fokus pada tugas barunya sebagai anggota DPR RI terpilih dari Fraksi Demokrat.

"Setelah menimbang berbagai nasihat itu dan saya pikir sangat baik, maka saya memutuskan menarik diri dari kontestasi," kata pria yang akrab disapa Ra Hasani ini, Rabu, 24 Juli 2019.

Lagi pula, Hasani menilai, melihat perkembangan jelang konferwil, para kandidat calon ketua PW GP Ansor Jatim yang muncul, jauh lebih mumpuni, baik secara kapasitas dan kapabilitas ketimbang dirinya.


Tidak Mudah Memimpin GP Ansor Jatim

Ketua GP Ansor Kabupaten Bangkalan, Ra Hasani Zuber

Sejak pendaftaran dibuka pada 23 Juli lalu, muncul dua nama yang digadang-gadang jadi Ketua GP Ansor Jatim, yaitu Muhammad Abid Umar Faruq (Gus Abid) adalah Mantan Ketua PW GP Ansor hasil penunjukkan Pimpinan Pusat GP Ansor.

Juga muncul nama Ketua PC GP Ansor Tuban, Safiq Sauqi (Gus Safiq) dan Ghufron Siradj.

"Mereka sosok muda yang hebat. Siapa pun yang terpilih nantinya, saya yakin akan membawa Ansor Jatim lebih baik lagi," ungkap Hasani.

Ketika ditanya siapa yang akan ia dukung di Konferwil GP Ansor Jatim 28 Juli di Pondok Pesantren Sabilul Rasyad Malang, Hasani Zuber yang merupakan kader Partai Demokrat menjawab diplomatis. Namun, dia berharap di Konferwil para calon lebih mengedepankan nilai berkomposisi daripada berkontestasi.

"Kita lihat saja nanti, yang pasti mereka kader terbaik. saya ingin GP Ansor Jatim ke depan kembali menjadi barometer nasional, baik secara administrasi dan kaderisasi, karena tidak mudah mengurus 42 cabang kabupaten dan kota," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya