Liputan6.com, Jakarta - Grab menggelar Safety Roadshow di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kegiatan ini merupakan lanjutan kerja sama antara Grab dengan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
Menyoal kekerasan terhadap mitra perempuan atau ladies driver di Medan, untuk datanya sendiri, jumlah, dan kasusnya apa saja, Grab tidak bisa menginformasikan.
Namun bisa dipastikan, Medan termasuk kota yang sedikit kasus-kasus terkait dengan pelecehan seksual pada ladies drive maupun penumpang perempuan.
Baca Juga
Advertisement
“Saat pertama kali saya masuk ke Medan, saya kagum. Dibanding dengan kota lain, Medan termasuk yang paling jarang pelaporan untuk pelecehan wanita. Mungkin untuk para ladies driver berasa, ya, kenapa sampai sekarang masih enak untuk nariknya dan lain sebagainya,” kata Head of Area Grab Sumatera, Anindita Rangkuti di Medan, Selasa (23/7/2019).
Anindita mengaku sudah berkali-kali merasakan kenyamanan saat menggunakan Grab di Medan. Menurutnya, para mitra Grab di Medan sudah sangat menjaga agar tidak terjadi pelecehan seksual. Sebagai pelopor dalam menciptakan standar keamanan yang tinggi di Indonesia, Grab berkomitmen menjadi platform paling aman bagi seluruh pengguna.
“Kalau ditanya ada, ya, ada. Tapi di banding kota lain, Medan termasuk yang paling minim,” ujarnya.
Diungkapkannya, Grab ingin menjawab tantangan keselamatan transportasi utama di Indonesia dengan menghadirkan fitur-fitur keselamatan terbaru yang diumumkan di Safety Roadshow.
Fitur-fitur ini merupakan bagian dari Roadmap Teknologi Keselamatan, untuk mencapai nol insiden pada jumlah kecelakaan yang dapat dicegah dan menciptakan keseharian yang lebih aman.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Gandeng Komnas Perempuan
Tak cuma itu, Safety Roadshow juga menghadirkan Edukasi Perlindungan Penumpang dan Mitra Pengemudi Perempuan di Transportasi Online bagi para mitra pengemudi Grab di Medan yang dibawakan oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
Sesi edukasi ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Komnas Perempuan yang telah terjalin sejak tahun lalu, untuk mengembangkan praktik terbaik dalam menangani dan mencegah kekerasan seksual dan membekali mitra pengemudi Grab tentang pedoman anti kekerasan seksual.
Komisioner Komnas Perempuan, Nahe’i menambahkan, kolaborasi dengan Grab dalam Safety Roadshow kali ini merupakan bagian dari kerja sama yang telah diinisiasi sejak akhir tahun lalu.
Pihaknya juga telah memberikan masukan kepada Grab agar bisa berupaya maksimal mencegah kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan seksual yang dialami saat berpergian.
“Kami harap Safety Roadshow kali ini memberikan ilmu baru yang bisa diimplementasikan oleh penumpang dan mitra pengemudi, baik laki-laki dan perempuan, agar bisa menciptakan perjalanan yang lebih aman dan nyaman,” ucapnya.
Diungkapkan Nahe'i, pada tahun 2019 secara umum kasus pelecehan seksual terhadap perempuan, berdasarkan catatan Komnas Perempuan sangat tinggi. Bahkan di semester pertama ini, atau enam bulan pertama, di tahun 2019 ini, sudah banyak pelaporan yang masuk.
Setiap hari, Komnas Perempuan menerima sekitar 1 sampai 3 aduan, baik yang mengadukan secara langsung, dengan cara datang langsung atau melalui telepon ke Komnas Perempuan.
“Kalau untuk pelecehan seksual di transportasi online, pelaporannya minim. Kira-kira baru satu atau dua laporan,” ungkapnya.
Menurut Nahe'i, meski laporan dari transportasi online minim, sebenarnya hal tersebut merupakan fenomena gunung es, karena terkadang korban malas melaporkannya akibat sibuk bekerja. Meski pelaporannya minim, Komnas Perempuan tidak bisa menyimpulkan kekerasan tidak terjadi.
“Sama dengan fakta-fakta yang lain, kekerasan seksual terhadap perempuan di transportasi online yang melaporkan sedikit, sementara yang tersembunyi sangat banyak,” tuturnya.
Nahe'i memandang, hal tersebut dikarenakan berkaitan erat dengan budaya di Indonesia. Sebab, budaya di Indonesia yang terjadi selama ini kalau kekerasan yang sifatnya kecil, masih relatif bisa dimaafkan, karena budaya ketimuran. Padahal sebenarnya, itu membudayakan kekerasan seksual terhadap perempuan.
“Untuk kekerasan seksual yang terjadi di transportasi online, umumnya kekerasan seksual di sepeda motor. Ada pelaporan yang masuk ke kita, tapi jumlahnya tidak banyak. Dengan adanya fitur keselamatan di aplikasi Grab, kita menyambut positif dan mendorong perempuan untuk berani mengungkap kekerasan seksual terhadap mereka,” Nahe'i menandaskan.
Advertisement
Fitur-Fitur Keselamatan Terbaru Grab
- Penyamaran nomor telepon pemanggil (Number Masking) – Melalui fitur ini, Grab akan menggunakan nomor telepon virtual dalam setiap perjalanan yang dilakukan melalui aplikasi, sehingga mitra pengemudi dan penumpang tidak akan memiliki akses kepada nomor telepon pribadi masing-masing. Fitur ini telah diluncurkan untuk seluruh layanan transportasi Grab di seluruh Indonesia.
- Free Call (VoIP) – Selain penyamaran nomor telepon, penumpang dan pengemudi kini dapat memilih “Free Call” yang akan memberikan panggilan gratis dalam aplikasi Grab. Selain menjaga keamanan dan privasi, fitur ini juga akan memberikan kemudahan komunikasi setelah penumpang memesan kendaraan.
- Verifikasi Wajah Pelanggan dan Pengemudi Melalui Swafoto – Penumpang yang tergabung dalam Grab untuk pertama kalinya harus melakukan verifikasi wajah secara langsung sebagai bentuk identifikasi sebelum mereka memesan kendaraan mereka untuk pertama kalinya. Pengemudi juga diwajibkan melakukan verifikasi wajah secara berkala untuk dapat masuk ke dalam aplikasi mereka.
- Tombol darurat (SOS Button) – Fitur ini memungkinkan para penumpang untuk mendaftarkan 3 (tiga) kontak darurat dalam aplikasi Grab. Apabila terjadi keadaan darurat saat melakukan perjalanan bersama Grab, penumpang dapat menekan tombol ‘DARURAT’ dan sistem Grab akan secara otomatis mengirimkan pesan peringatan kepada kontak darurat yang sudah didaftarkan sebelumnya atau memberikan notifikasi kepada tim Customer Experience Grab yang akan segera menghubungi penumpang.
- Fitur bagikan lokasi perjalanan (Share My Ride) – Melalui fitur ini, para penumpang dapat membagikan tautan yang terhubung pada perjalanannya bersama Grab kepada orang-orang terdekat yang dapat dipantau secara real-time.
(Reza Efendi/Isk)