Liputan6.com, Surabaya - Delegasi Pendidikan Kota Surabaya sudah lebih dari lima minggu berada di Liverpool, Inggris. Delegasi yang terdiri atas anak-anak visual impairment dan guru pendamping tersebut mendapat kesempatan istimewa waktu setempat, karena diundang ke ruang kerja dan bertemu dengan Wali Kota Liverpool Joe Anderson pada Senin, 22 Juli 2019.
Pusat pemerintahan Liverpool di salah satu dari tiga gedung Royal Building, tepatnya di Cunard Building yang ada di pusat bisnis Albert Doc dan City Centre. Untuk bisa masuk ke dalam gedung pemerintah kota yang sangat megah ini tidak bisa sembarangan. Hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki akses untuk memasuki gedung.
Semua pegawai kantor Pemerintah Kota Liverpool, termasuk para pejabatnya bisa memasuki gedung ini dengan menggunakan ID Card yang sudah dilengkapi barkode sebagai keyword untuk membuka pintu masuk.
"Setelah menunggu sekitar sepuluh menit di lobi utama, Wakil Wali Kota Liverpool Garry Milliar yang sudah sangat akrab dengan kami semua karena sering bertemu di berbagai event muncul untuk menjemput kami,” kata Supriyanto, salah satu anggota Delegasi Pendidikan Kota Surabaya, Rabu (24/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pria yang juga guru dan Staff Kurikulum SMPN 40 Surabaya ini melanjutkan, Garry Miliar adalah sosok lelaki yang hangat dan ramah. Selama di lobi dan di dalam lift untuk naik ke lantai 4, Garry mengajak para Delegasi Pendidikan Kota Surabaya untuk berbincang.
"Di ruang kerja Wali Kota Liverpool, Joe Anderson sudah menunggu kami dengan senyumnya yang ramah. Pria yang perawakannya tinggi besar itu duduk di kursi tamu mendekat dengan para siswa ABK kami,” terangnya.
Dalam pertemuan itu, lanjut dia, Wali Kota Liverpool menyampaikan beberapa hal. Di antaranya menanyakan bagaimana kesan para Delegasi Pendidikan Kota Surabaya terhadap Liverpool, kemudian menanyakan kabar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sempat sakit beberapa waktu lalu, menanyakan bagaimana perkembangan belajar siswa ABK selama di Liverpool, dan materi apa saja yang sudah diajarkan St. Vincent’s School.
“Para siswa ABK Surabaya telah banyak belajar tentang Sightbox, tentang bagaimana meningkatkan kreatifitas, rasa percaya diri, cara berkomunikasi, kerja sama, kehidupan bertoleransi dan juga tentang musik dan mobility yang telah diajarkan oleh pihak St. Vincent’s School,” ia menambahkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Beberapa pertanyaan dari Wali Kota Liverpool Joe Anderson kemudian dijawab Koordinator Delegasi Pendidikan Kota Surabaya, Tjipto Wardoyo Solihin.
Dia mengapresiasi atas semua kebaikan dan fasilitas serta bebagai kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Liverpool kepada Delegasi Pendidikan Kota Surabaya.
"Kami juga menyampaikan banyak terima kasih atas sambutan, bantuan dan pendampingan dari Komunitas Muslim Pakistan dan Pengurus Masjid Ar Rahmah selama kami belajar di Liverpool," kata Kepala SMPN 29 ini.
Principal St. Vincent’s School John A. Patterson yang turut hadir dalam kesempatan itu menambahkan, St. Vincent’s School telah memberikan kesempatan kepada para siswa ABK dan semua guru pendamping dari Surabaya untuk belajar di semua kelas yang ada.
"Materi utamanya yang diajarkan adalah tentang Sightbox, olahraga, entrepreneur, sains, sosial, musik dan mobility for visual impairment serta teknologi yang akhirnya bisa mendukung para siswa ABK menjadi future entrepreneur dan menciptakan lapangan kerja," tutur dia.
Terkait kesehatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Tjipto menuturkan, Wali Kota Surabaya telah sehat dan kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasanya.
Advertisement